16 July 2008

Gaya Hidup Kepala Sekolah di Makassar

Tribun Timur, Makassar

Rabu, 16-07-2008 
Avanza Mobil Favorit, Ponsel E90 di Genggaman
Gaya Hidup Kepala Sekolah
 
OEMAR Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri. Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi. Jadi guru jujur berbakti memang makan hati. Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri. Oemar Bakri... bikin otak seperti otak Habibie. Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri.
Itulah sepenggal lagu Oemar Bakri yang diciptakan dan dipopulerkan penyanyi Iwan Fals di era 1980-an. Lagu yang sarat kritikan sosial.
 
Menggambarkan nasib guru, pahlawan tanpa tanda jasa, yang hingga kini hidup dengan segala keterbatasan, memprihatinkan, bahkan terpenjara dalam peran mereka.
Kesalahan mereka yang kerap menjadi sorotan, segala harapan besar yang disandangkan, juga imbalan yang tidak pernah cukup untuk hidup layak. Mereka yang tak mampu secara materi namun rela mengajar demi anak-anak bangsa. Tapi toh, gambaran melankolis dalam lagu tersebut, sepertinya sudah tak mungkin lagi dijumpai. Tengoklah gaya hidup sebagian kepala sekolah di Makassar, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga SMA/SMK sederajat.
Setidaknya bagi segelintir guru, pejabat, dan kepala dalam lingkup sekolah negeri yang berada di Makassar, utamanya mereka yang memimpin sekolah berstatus unggulan maupun favorit.
Jangan heran, sepeda kumbang yang identik dalam lagu Oemar Bakri, sudah berganti dengan aneka mobil dari berbagai merek dan tipe keluaran paling anyar.
Kendaraan roda empat merek terbaru seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Jazz, Mitsubishi Kuda, sampai Suzuki Grand Vitara yang harganya di atas Rp 250 juta , bukan lagi barang langka bagi mereka.
Berdasarkan pantauan Tribun, rata-rata kepala sekolah memfavoritkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia sebagai tunggangan untuk menjalankan tugas di sekolah.
Kepala SMAN 3 Ambo Sakka menggunakan Daihatsu Taruna. Namun ada pula yang membisikkan, Ambo juga kerap menggunakan mobil Suzuki Grand Vitara.
Kepala SMA 5 Abd Fattah, Kepala SMPN 2 Martan, Kepala SMPN 1 Kasafuddin K Laliyo, maupun Kepala SMAN 21 Umar Ambo Rappe menggunakan mobil Toyota Avanza.
Sedangkan Kepala SMAN 1, Herman Hading, memilih Suzuki Baleno keluaran tahun 2000-an sebagai kendaraan ke sekolah. Namun, Herman dan Ambo dikabarkan juga memiliki kendaraan roda empat lainnya bermerek Honda Jazz dan
Tapi beberapa kepsek lainnya tetap memilih kendaraan keluaran di bawah tahun 2000-an dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta.
Seperti Kepala SMAN 17 Sakaruddin yang menggunakan Kijang Grand. Meski keluara tahun 1990-an, namun pelat nomornya (DD) terbilang "cantik" karena hanya terdiri atas satu digit, DD 5 SK, yang juga kerap pelat VIP.
Sedangkan Kepala SD Minasa Upa setiap hari memarkir Toyota Avanza di halaman sekolah yang berlokasi di Perumahan Minasa Upa Blok L.
Ponsel
Masih belum cukup. Perhatikan telepon selular (ponsel) yang digenggam sejumlah kepala sekolah untuk memperlancar komunikasi.
Mulai ponsel seri tiga (3650 dsb) yang berharga di bawah Rp 1 juta. Tapi tidak sedikit pula yang memilih ponsel yang ditujukan bagi kalangan menengah atas.
Mulai seri N (N 70 sampai N 71) yang merupakan ponsel multimedia, maupun seri communicator seperti 9300, 9300i, sampai 9500, dengan kisaran harga Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta per unitnya.
Bahkan, Ambo Sakka, sudah menenteng ponsel E-90, ketika ponsel seri terbaru ini baru diluncurkan di pasaran dengan kisaran harga mencapai Rp 11 juta per unitnya.
Kepala SMA 5, Abd Fattah, juga memiliki ponsel sejenis yang saat pertama kali diluncurkan dibanderol pada harga Rp 11 jutaan.

Ruangan
Tapi itu belum cukup. Lihat pula ruangan kerja sejumlah kepala sekolah favorit. Tidak kalah mentereng dengan ruang kerja pejabat setingkat kepala dinas di lingkup provinsi maupun pemkot Makassar, bahkan untuk ukuran direktur di sejumlah instansi swasta.
Ruang kerja sejumlah kepala SD sampai SMA favorit dan unggulan sangat lapang. Di lengkapi sejumlah fasilitas yang membuat penghuninya dan tamu betah duduk berlama-lama. AC sebagai penyejuk ruangan, seperangkat sofa untuk menerima tamu, serta televisi berukuran lumayan besar.
Beberapa di antaranya dilengkapi komputer serta lemari pendingin. Dibeberapa sekolah seperti di SD Kompleks IKIP 1, televisi tersebut bertambah fungsi untuk memonitor perkembangan proses belajar mengajar ditiap kelas melalui perangkat CCTV.
Gaya hidup, cara berpakaian, dan style, kepala sekolah juga tidak kalah mentereng. Meski beberapa di antaranya tetap bertahan dengan gaya berpakaian zaman dulu atau lebih dikenal dengan istilah Jadul.
Berbagai aksesoris bermerek buatan luar negeri bukan lagi pemandangan langka melekat di sejumlah kepala sekolah. Merek jam tangan sampai sepatu ternama seperti Aigner maupun Piere Cardin, dengan harga jutaan rupiah, tidak jarang ditemui melekat sebagai aksesoris sejumlah kepala sekolah.
"Memang kalau dilihat dari gaya, mungkin rekan-rekan terlihat mentereng. Tapi dompet belum tentu berisi," kata salah satu kepala sekolah negeri suatu ketika.

Berita Terkait:
* Herry Pastikan Copot Kepala Sekolah
* Ulasan dan Komentar

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

14 July 2008

Kick Andy di Unhas: Cerita Tentang Cairan Infus Kedaluarsa


http://www.tribun-timur.com/viewrss.php?id=87757
Cerita Tentang Cairan Infus Kedaluarsa
Kick Andy Off Air (3)
NAMA lengkapnya Hajjah Andi Rabiah. Tapi sejak pengabdiannya menolong pasien dari satu pulau ke pulau lain dengan sarana transportasinya berupa perahu tradisional diabadikan dalam film berjudul Suster Apung yang kemudian memenangkan lomba film dokumenter Eagle Award Metro TV 2006 lalu, ia pun kini lebih dikenal sebagai Suster Apung.
Sesungguhnya wanita kurus berjilbab itu hanyalah suster biasa. Tapi karena medan kerjanya yang tak biasa, ibu empat anak yang telah berusia setengah abad itu pun terbentuk oleh alam menjadi seorang suster yang luarbiasa.
Sekitar 30 tahun mengabdi sebagai perawat, ia kadang dituntut layaknya bidan yang harus bisa membantu setiap penduduk di pulau melahirkan. Juga kadang dituntut seperti seorang dokter yang melayani pasien sakit.
"Sebagai perawat, saya sebenarnya bisa kena malapraktik," ungkapnya jujur pada acara Kick Andy Off Air "Indahnya Berbagi" yang digelar Metro TV di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Jumat (11/7) lalu.
Suatu hari, akibat keterbatasan obat-obatan Rabiah terpaksa memberikan cairan infus yang kedaluarsa sudah lima tahun kepada seorang penduduk yang sedang sekarat.
"Tapi, alhamdulilah orang itu masih hidup sampai sekarang," ujarnya yang disambut tawa dan aplaus dari penonton yang menyaksikan acara itu. Termasuk Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Idrus Paturusi SpBO yang juga guru besar kedokteran ini.
Rabiah dengan jujur mengaku hal itu ia lakukan karena di daerah ia bekerja, tak ada bidan. Apalagi dokter. Umumnya bidan dan dokter lebih memilih bekerja di kota atau daerah yang dekat kota. Sangat jarang ada yang rela mengabdi di pulau terpencil. Apalagi jika di pulau itu tak ada listrik.
Rabiah selama ini bekerja di Puskesmas Liukang Tangaya di Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Wilayah ini hingga kini belum dilayani penerangan dari PLN. Kalau naik perahu motor dari Pelabuhan Paotere, Makassar, menuju tempat kerja Suster Apung, lama perjalanan laut paling cepat 24 jam.
Itu pun jika dalam perjalanan tak ada gangguan atau ombak normal. Wilayah kerja Rabiah memang meliputi satu kelurahan ditambah empat desa. Tapi satu kelurahan dan empat desa yang dilayani itu tersebar di 25 pulau di perbatasan antara Laut Flores, Laut Jawa, dan Selat Makassar.
Dalam melayani pasien, Rabiah harus mengarungi lautan luas dan ombak tinggi menuju pulau yang satu ke pulau yang lain. Jarak antarpulau ditempuh minimal tiga jam dan terjauh kadang. Bahkan tak jarang, ia harus berada di laut sehari semalam untuk bisa tiba di pulau di mana pasien membutuhkan pelayanannya.

Hal yang mengesankan, suster ini berani bertaruh mati di tengah deru ombak dan angin kencang yang menerpanya, demi tergenapi harapan bahwa pasien di ujung pulau sana dapat segera sehat dengan obat-obatan yang d ikantunginya.
Padahal selama hampir 30 tahun mengabdi sebagai suster, baru setahun lalu ia mendapat SK sebagai pegawai negeri sipil dari Pemerintah Kabupaten Pangkep. Suatu dedikasi yang masih sangat tulus dan mahal.

                                 Blogger Wartawan
--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com


Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

13 July 2008

Sarapan Sambil Nonton Poco-Poco di Losari

Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=87559


Minggu, 13-07-2008 
Sarapan Sambil Nonton Poco-Poco di Losari
Makassar, Tribun - Harian Tribun Timur kembali hadir di Pantai Losari dalam acara Sarapan Bareng, Minggu (14/7), yang memang menjadi agenda setiap pekan. Sambil sarapan, tersedia juga koran Tribun Timur terbitan terbaru. Jadi masyarakat Makassar tidak ketinggalan berita.
Acara Sarapan Bareng menawarkan dua macam makanan, yaitu bubur ayam dan nasi kuning. Pada setiap pembelian makanan sebesar Rp 5.000, pengunjung akan mendapatkan koran Tribun Timur dan minuman ringan.
Selain Sarapan Bareng, Tribun Timur juga mengelar acara lomba poco-poco di tempat yang sama. Jadi selain sarapan, pengunjung juga akan mendapatkan suguhan aksi peserta lomba tersebut.
 
Lomba ini merupakan acara tambahan untuk lebih memeriahkan Sarapan Bareng yang setiap minggu diadakan di Pantai Losari. Kegiatan ini kerja sama Tribun Timur bersama McDonald's, Hotel Imperial Aryaduta, dan Patompo Group.
"Acara ini diselenggarakan untuk lebih mendekatkan Tribun Timur dengan masyarakat," kata Ketua Pantia, Rico, Sabtu (12/7).
Bagi warga Makassar yang ingin berparisipasi dalam Lomba Poco-Poco, masih bisa mendaftar langsung di lokasi acara paling lambat pukul 07.00 wita.
Biaya pendaftaran sebesar Rp 50 ribu per tim, setiap tim terdiri atas lima orang. Setiap peserta akan mendapatkan camilan dan koran Tribun Timur. Tersedia hadiah uang tunai jutaan rupiah bagi pemenang.
"Kita harapkan dengan kegiatan ini, Tribun Timur bisa menjadi ikon Makassar yang terkenal dengan slogannya Selalu yang Pertama," kata Rico.

BAGI pelanggan baru di lokasi acara, akan mendapatkan bonus menarik dari Tribun Timur. Acara ini berlangsung dari pukul 07.00 wita sampai pukul 10.00 wita.
Sarapan Bareng ini merupakan tempat yang pas bagi warga Makassar yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di Minggu pagi. Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Fitri di nomor 0816252266.

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

10 July 2008

Makassar Masa Depan dan Proyek Pelebaran Jalan Makassar-Parepare


Ini seri kedelapan mengenai "Makassar Masa Depan" yang diturunkan Tribun Timur secara bersambung.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=87102

Kamis, 10-07-2008 
Pelebaran Jalan, Makassar-Parepare Empat Jalur
Makassar Masa Depan (8)
 
Pelebaran jalan poros Makassar-Parepare yang sementara ditenderkan bakal memperlancar transportasi darat antarkota dalam provinsi, khususnya di wilayah utara.
Jika proyek ini rampung, jarak tempuh Makassar-Parepare menjadi singkat, hanya sekitar dua jam.
Ini penghematan waktu yang cukup lumayan dibanding jarak tempuh saat ini, yang bisa memakan waktu sekitar tiga hingga empat jam.
Tingkat kepadatan angkutan darat sangat rawan di titik Maros dan Pangkep.
 
Itu membuat jalur ini memperlambat laju kendaraan sehingga waktu tempuh makin banyak.
Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Wilayah Sulawesi Nurdin Samaila, Selasa (8/7), memaparkan, proyek ini sementara ditenderkan.
Dari delapan paket pekerjaan, sudah tiga paket yang telah ditandatangani kontrak kerjanya dengan rekanan.
Delapan paket itu terdiri atas tujuh paket pelebaran jalan yang lebarnya hingga delapan meter dan satu paket pekerjaan jembatan.
Salah satu bagian dari paket ini adalah pelebaran jalan di jalan utama Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan.
Pelebaran ini membuat jalan yang dulunya selebar enam-delapan meter kini menjadi 16 meter.
Pelebaran itu terlihat mulai dari depan Mal M'Tos, Tello, hingga ke Daya.
Saat ini, sepanjang jalan di kawasan Tamalanrea seperti depan kantor Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel, Pondok Pesantren IMMIM, hingga ke Markas Batalyon Kavaleri X/Serbu, sedang dikebut.
Jumlah jembatan panjang di jalan poros Makassar-Parepare sebanyak 13 buah, dan puluhan jembatan pendek.
Proyek senilai Rp 800 miliar ini diagendakan dimulai bulan Agustus tahun ini.
Dan dijadwalkan rampung akhir tahun 2009 dengan estimasi waktu pekerjaan 18 bulan.
Pelebaran jalan ini dua item. Khusus Makassar-Maros lebarnya enam lajur dan dilengkapi median pemisah. Media pemisah ini bertujuan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Sedang dari Maros hingga Parepare, lebarnya ditingkatkan dari dua lajur menjadi empat lajur. Juga ditambah dengan median pemisah untuk mengurangi kecelekaan. Jaraknya mulai dari perbatasan Maros hingga terminal Kota Parepare.
Menurut Nurdin, dengan kondisi jalan yang belum diperlebar seperti sekarang ini sudah tidak menampung volume kendaraan. Di poros Maros-Parepare, dengan jalan yang hanya dua lajur tapi volume kendaraan roda empat dan dua sudah mencapai 20 ribu unit per hari.
Padahal, idealnya, kata mantan Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulsel ini, dengan jalan dua lajur seperti kondisi saat ini maka volume kendaraan hanya tiga ribu hingga enam ribuan.
Olehnya, pelebaran jalan ini sangat diharapkan menambah kelancaran transportasi, mempercepat waktu tempuh, dan sekaligus meminimalisir kecelakaan lalu lintas.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

09 July 2008

Calon Independen di Pilkada Makassar, Sinyal Buruk Bagi Partai Politik

Pilkada Makassar barangkali akan mencatat sejarah pilkada di Indonesia. Sampai dengan batas terakhir pendaftaran calon di KPU, 12 Juli 2008, sedikitnya tujuh pasangan calon berpeluang lolos sebagai calon.

Yang luar biasa, tiga di antaranya adalah pasangan calon independen. Ini fenomena baru munculnya calon independen dalam pilkada di Sulawesi Selatan kalaulah para calon dari jalur nonpartai itu akhirnya lolos.

Bila calon independen lolos sebagai calon resmi, tentu ini bakal menjadi sinyal buruk bagi partai politik yang menjual "pintunya" terlampau mahal: konon untuk calon wali kota tarifnya sampai Rp 5 miliar hanya untuk mendapatkan dukungan resmi.

Di bagian bawah laporan Tribun Timur, Makassar, ini ada pengakuan calon independen yang mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hampir 40 ribu KTP sebagai syarat dukungan hanya sekitar Rp 500 juta. Jauh lebih murah dibandingkan harus melewati pintu partai politik.
 
Berikut laporan selengkapnya:

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=86941&jenis=Front

Rabu, 09-07-2008
Calon Wali Kota Diprediksi 7 Pasang
Sudah Empat Pasang Calon yang Daftar, Tiga dari Independen; Kepastian Lolos Verifikasi Independen 12 Juli; Calon Tambah Dukungan KTP; IASmo, Halim-Jafar, dan idial Senang Banyak Calon
 
Makassar, Tribun - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang bertarung di pemilihan umum (pemilu) wali kota, 29 Oktober mendatang, diperkirakan mencapai tujuh pasang kandidat, termasuk kandidat dari jalur perseorangan (independen).
 
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi mingguan Tribun Timur yang menampilkan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendaftaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Pahir Halim, Selasa (8/7).
Selain Pahir, diskusi tersebut juga dihadiri kandidat pasangan dari jalur independen, Ilham Alim Bachrie- Herman Handoko.
Kandidat dari jalur yang diusung partai politik yang diperkirakan lolos adalah Halim Razak-Jafar Sodding (Halim-Jafar) yang diusung PKS dan koalisinya yang telah mendaftar 6 Juli lalu.
Kemudian Idris Manggabarani-Adil Patu (idial) yang diusung Partai Demokrat, PDK, dan Partai Patriot Pancasila, akan mendaftar, Kamis (10/7) besok, dan kandidat usungan koalisi Golkar, Ilham Arief Sirajuddin- Supomo Guntur (IASmo), yang akan mendaftar, Jumat (11/7).
Juga ada pasangan yang diusung PPP dan koalisinya, Ridwan Syahputra Musagani-Irwan A Paturusi yang akan mendaftar pada 12 Juli.
Sementara di jalur independen, selain Ilham-Handoko, dua pasangan calon lainnya yang juga sudah mendaftar adalah Iriyantosyah Kasim DM-Abdul Razak Djalle dan dan Firmansyah Mappasawang-Kasma F Amin yang sudah menambah 9.000 dukungan.
"Saya memang memperkirakan peserta Pilkada Makassar sekitar enam atau tujuh pasang. Ini menandakan demokrasi di Makassar sangat dijunjung," kata Ilham Alim Bachrie.

Tambahan Dukungan
Pahir mengatakan, KPU Makassar bukan dalam kapasitas menentukan berapa pasang calon yang akan bertarung di pemilihan wali kota Makassar.
"Kalau berdasarkan distribusi jumlah parpol, dan alokasi biaya kita mengasumsikan enam calon. Itu belum termasuk calon independen," katanya.
KPU memberikan kesempatan pada calon independen untuk memperbaiki jumlah dukungannya sebelum akhir masa pendaftaran, 12 Juli nanti.
"Pada prinsipnya, perbaikan dukungan hanya berlaku sekali. Bila masih juga tidak memenuhi syarat minimal, maka kita pasti batalkan," tegas Pahir.
Dia menjelaskan, selain KTP calon perseorangan juga bisa melampirkan paspor, kartu keluarga, dan keterangan domisili
Hingga saat ini, katanya, KPU Makassar sudah menerima pendaftaran dari empat pasang calon. Satu dari jalur parpol (Halim-Jafar ) dan tiga dari jalur independen yakni Ilham-Herman, Iriantosyah-Razak, dan Firmansyah - Kasmawati.
Meski empat pasang calon ini telah mendaftar, namun KPU makassar dan jajarannya juga masih melakukan verifikasi dukungan, baik ke parpol maupun bukti dukungan KTP.

Halim-Jafar
Secara terpisah, Halim Razak mengatakan, di tidak terlalu memikirkan jumlah calon yang akan maju di Pemilu Wali Kota Makassar.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) ini justru menyambut baik karena masyarakat mempunyai pilihan yang juga banyak.
"Saya lihat semuanya mempunyai potensi meraih suara yang banyak. Kita harap dalam pilkada ini masyarakat betul-betul memilih pemimpin yang baik," katanya.
Halim optimistis memenangkan pemilihan mendatang. Pasangan Halim-Jafar mengklaim memiliki basis suara sekitar 100 ribu.
Optimisme keduanya ini diungkapkan pada acara dialog publik yang digelar Makassar FM di Kafe Rally, Jl Urip Sumohardjo, kemarin. Menurutnya, hasil Pemilu 2004 lalu sudah dapat dijadikan parameter.
Sedangkan Jafar mengungkapkan, hasil pemilu legislatif 2004 lalu, PKS mendulang sekitar 75 ribu suara di Makassar sekaligus mengantarkan lima kadernya di DPRD Makassar.
Sementara, Halim membeberkan data perolehan suara dirinya saat maju sebagai bakal calon senator di jalur perseorangan pada empat tahun lalu.
"Saat saya jadi bakal calon anggota DPD, saya berada diurutan kedelapan. Khusus di Makassar saya mendulang sekitar 30 ribu lebih," katanya.
Jika ditambah dengan suara PKS maka jumlahnya sudah berkisar 100 ribu. "Itu belum ditambah dengan pendukung dan komunitas lain, seperti keluarga dan teman-teman dari non-Muslim," kata Halim yang lebih banyak bersikap low-profile.


Optimisme IASmo
CEO Campaign IASmo, Farouk M Betta, mengaku senang dengan banyaknya pasangan calon mendaftar di KPU.
"Semakin banyak calon, maka peluang IASmo menang makin besar. Kalau banyak calon, artinya nilai plus luar biasa bagi Pak Ilham. Beliau dianggap sangat sukses membangun kran demokrasi di Makassar sehingga banyak muncul figur pemimpin," ujar Sekretaris DPD II Golkar Makassar ini.
Dari segi perekonomian, banyaknya calon juga menggerakkan ekonomi. "Banyak usaha percetakan mencari tenaga kerja karena banyaknya orderan cetakan. Ini tentu punya efek yang langsung mengurangi pengangguran," ujarnya.

Diuntungkan
Kesempatan untuk memperbaiki dukungan juga langsung dimanfaatkan Irianto-Razak. Keduanya telah menyerahkan tambahan 22 ribu dukungan, sedangkan Ilham -Herman menyetor 6.000-an dukungan tambahan, dan Firmansyah-Kasma sudah menyetor 10.126 KTP tambahan dari kekurangan sebanyak 4.666 KTP.
Bagi Irianto-Razak, lebih enteng berkompetisi di pemilihan langsung dengan jumlah kontestan yang lebih banyak.
Pasalnya, paket yang maju melalui jalur perseorangan lebih diuntungkan jika banyak kandidat ketimbang sedikit.
"Saya memprediksi kontestan pilkada antara enam sampai tujuh pasang. Empat dari partai politik dan tiga pasangan dari jalur perseorangan," kata mantan kapten PSM Makassar ini.
Dengan begitu, pertarungan lebih ringan karena target suara makin kecil. Lagi pula, sangat sulit mendulang suara mayoritas karena suara terbagi rata ke sejumlah kandidat.
Menurut Anto, sapaan akrabnya, dengan pemilihan langsung ini, figur yang memiliki basis massa yang riil lebih memiliki peluang memenangkan pertarungan. Basis massa modal utama, kedua barulah jualan program.
"Kita lihat lah di Bantaeng, figur yang diusung partai besar pada bertumbangan. Yang terpilih malah figur yang diusung partai kecil. Itu bukti kefiguran, basis massa, dan program yang dijual," kata mantan Kepala Dinas Prasarana Wilayah Provinsi Sulsel ini.
Sementara, bagi kandidat Wali Kota Makassar usungan koalisi PPP Ridwan Syahputra Musagani menganggap semua lawan berat.
Baik sedikit kontestan maupun banyak, sama-sama berat. Sebab, semua figur memiliki peluang menang. Semua figur memiliki strategi menang dan rasa optimisme.
"Ini pertarungan figur. Siapa yang dapat meraih simpati masyarakat maka ia yang berpeluang mendulang suara terbanyak. Soal hasil perhitungan suara yang harus dikawal dari semua level tingkatan, mulai dari TPS, kelurahan, dan kecamatan itu adalah faktor teknis," kata mantan Direktur Utama PDAM Kota Makassar ini.

Tunggu Konfirmasi
Pasangan Firmansyah-Kasma mengaku masih menunggu konfirmasi terakhir dari KPU Makassar. Sejak Mei hingga awal Juli lalu pihaknya sudah mengumpulkan sekitar 43.102 bukti dukungan.
Namun seteleh verifikasi faktual oleh KPU hingga ke level PPS, dukungannya dinyatakan hanya 34.640 KTP, artinya masih kurang 4.666 dari yang disyaratkan KPU Makassar, yakni 39.306 bukti atau (tiga persen dari jumlah penduduk).
"Pekan lalu kami memasukkan lagi tambahan sekitar 10.126," kata Firmansyah saat bersilaturahim ke redaksi tribun, tadi malam.
Firman yang juga Ketua Asosiasi Pelaksana Kostruksi Nasional (Aspeknas) Sulsel termuda itu juga mengatakan, bersama pasangannya, dia masih menunggu konfirmasi terakhir hasil verfikasi faktual bukti dukungannya, besok.
Pasangan berjuluk Fasmi ini berharap KPU dan jajarannya obyektif dalam melekukan verifikasi. Menurut Firman yang mengaku mengerjakan sejumlah proyek di Kalimantan Timur ini, bukti dukungan dan pernyataan dari KPU nantinya akan menjadi rujukan utama bagi timnya untuk melakukan kerja penggalangan dan konsolidasi tim.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=86940

Rabu, 09-07-2008
Hanya 500 Juta
Calon Independen
 
PERJALANAN Ilham Alim Bahrie dan Herman Handoko di Pilkada Makassar melalui jalur independen (perseorangan) penuh dengan liku, keringat, bahkan air mata.
"Saya bahkan saat bicara dengan anggota KPU sampai menitikkan air mata. Mungkin itu karena haru ya," kata Ilham saat menjadi narasumber pada diskusi rutin dua kali seminggu yang digelar Tribun di kantor redaksi, Selasa (8/7).
 
Alim menceritakan pengalamannya menjelang detik-detik terakhir pendaftaran ke KPU, Minggu (6/7) lalu.
Air mata pantas mengalir sebab Ilham sudah mengumpulkan salinan KTP sejak Januari lalu, saat KPU pusat dan DPR RI sudah mengisyaratkan akan mengakomodasi calon independen di pemilu daerah.
"Bayangkan, saya bahkan berkorban tidak mendaftar DPD lagi karena saya juga merasa bisa membuat warga Makassar ini sejahterah," kata mantan calon anggota DPD asal Sulsel pada pemilu persorangan 2004 lalu.
Ilham-Herman terbilang pendaftar pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Meski hingga awal pendaftaran, KPU menyatakan fotokopi KTP yang mereka kumpulkan 44.304 Juni lalu, hanya 36.132 buktu dukungan KTP yang memenuhi syarat. Artinya mereka membutuhkan tambahan 3.174 dukungan untuk bisa dinyatakan lolos.
"Karena sudah berusaha dan kami masih punya stok, kami masukkan lagi sekitar 5.000 KTP. Biarlah KPU dan aturan yang menentukan. Kami sudah berusaha."
"Media mungkin tak tahu atau tak mau tahu, kami inilah yang datang ke KPU pertama kali menyerahkan berkas," kata Ilham, pengusaha pariwisata, yang lebih senang disapa dukun politik.
Di saat Ilham bingung mencari pasangan, tiba-tiba Herman Handoko muncul.
"Tuhan khusus mengirimnya untuk saya," kata Ilham. Ia menambahkan, sebelumnya, ia nyaris putus asa karena semua tokoh yang ia tawarkan untuk menjadi calon wakil tidak ada yang menerima.
Ilham juga pernah menggaet sejumlah tokoh perempuan di Makassar untuk mendampinginya. Namun sekali lagi, ia bertepuk sebelah tangan.
Pada 9 Juni, ia diundang ke suatu pesta di Hotel Pantai Gapura Makassar. Salah seorang kerabatnya lalu memperkenalkannya pada Herman melalui telepon.
"Saya bilang pada Pak Herman, kalau serius kita ketemu sekarang atau besok," lanjutnya.
Ternyata pengusaha tersebut memang serius. Meski sudah tengah malam, ia mendatangi Ilham di Pantai Gapura. Mereka lalu sepakat untuk bersatu malam itu.
Singkat cerita mereka lalu sama-sama mengumpulkan surat dukungan. Herman menggarap suku Tionghoa sedangkan Ilham menggarap suku Makassar dan Bugis.
Dalam waktu singkat mereka berhasil mengumpulkan KTP, kartu keluarga (KK), atau surat dukungan lainnya sebanyak 44.304 buah.
Namun berdasarkan verifikasi PPS dan PPK, ada 8.170 lembar fotokopi KTP dari total 44.304 KTP dukungan Ilham-Herman yang tidak memenuhi syarat.
Jumlah dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 36.132 lembar. Dengan demikian, Ilham-Herman masih membutuhkan tambahan 3.174 lembar KTP dukungan untuk memenuhi syarat dukungan minimal tiga persen.
"Kita sudah menambah KTP dukungan sekitar 5.000 sampai 6.000 KTP. Sebelum kami setor ke KPU, dukungan itu telah kami verifikasi sendiri sehingga kami yakin akan memenuhi syarat," kata Ilham yang diamini Herman.
Menurut Ilham dan Herman, sejak maju di independen ini, mereka hanya menghabiskan dana di bawah Rp 500 juta.
Dana sebanyak itu sudah termasuk biaa fotokopi, pembelian materai, dan ongkos lainnya.
"Tapi kalau dengar cerita temen-teman, atau yunior saya yang ada di jalur parpol, biaya yang saya keluarkan selama ini jauh lebih sedikit, dan resistensinya juga kurang," katanya seraya menyebutkan, untuk kepentingan audit dana kampanye yang disyaratkan KPU dan UU, istrinya, Elli Ilham, dan tim dari Herman, memiliki cash flow pembiayaannya selama ini.
Duit yang dikeluarkan Ilham-Herman memang bisa dibilang "sangat sedikit" bagi figur yang ingin bertarung di pilwali.
Sekadar perbandingan, seorang calon wali kota yang melalui jalur partai dimintai duit sebesar Rp 5 miliar oleh parpol yang mendukungnya!
Itu hanya untuk memperoleh dukungan partai. Belum termasuk biaya kampanye dan biaya-biaya lainnya.
Belum lagi, sejumlah parpol sudah menarik semacam "uang pendaftaran" bagi figur yang ingin meminta dukungan politiknya. Untuk Pilwali Makassar saja, parpol mematok harga Rp 20 juta hanya untuk mendaftar.
Cost Politics
Ilham enggan menyebut, asumsi jumlah uang yang dikeluarkan itu dengan uang politik. Dia lebih sreg dengan istilah cost politics.
Dia lalu mengumpamakan, cost politics itu adalah saat jalan ke daerah, kumpul-kumpul dengan teman, lalu membeli kue, rokok, atau apa saja yang mendukung perjalanan tersebut.
"Saya ini mantan manager campaign Golkar di era Orde Baru. Tahu berapa bagaimana membiayai kerja-kerja politik, di mana yang harus dikeluarkan biaya, dan bagaimana cara mengaturnya," kata Ilham yang 10 tahun menjadi anggota DPRD Makassar ini.
Suku Tionghoa
Herman merupakan satu-satunya suku Tionghoa yang maju di pilwali ini. Sebelumnya pengusaha dan anggota DPRD Makassar, Arwan Tjahyadi, juga akan maju namun belakangan mengundurkan diri. Bendahara PAN Sulsel, Heng Pao Tek, juga pernah berniat maju namun kini tidak terdengar lagi kabarnya.
Kedua warga Makassar ini memasang baliho mereka di mana-mana.
Karena satu-satunya suku Tionghoa yang maju, Herman yakin akan didukung oleh sukunya.
"Saya pernah mengirim 40 ribu SMS kepada mereka untuk meminta pendapat mereka. Sebanyak 90 persen dari mereka membalas SMS saya dengan memberikan persetujuan," ujarnya.
Berdasarkan hitungannya, suku Tionghoa yang mempunyai hak pilih di Makassar sekitar 40 ribu orang.
"Saya ingin melihat perubahan dan menghilangkan batas antara suku," katanya.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

08 July 2008

Kalla Tower dan Properti Kalla di Makassar

Kalla Tower sedang dibangun di jatung Kota Makassar, Jl Ratulangi. Bila di "Disneyland Ala Makassar" Kalla Group berpatungan dengan Para Group milik Chairul Tandjung, maka di proyek Kalla Tower, perusahaan Wapres Jusuf Kalla itu "bermain" sendiri.

Bagi Kalla Group, ini gedung jangkung kedua di Makassar setelah Hotel Sahid Makassar. Di hotel bintang empat itu, Kalla Group berpatungan dengan Sahid Group, jaringan perhotelan nasional yang bermarkas di Jakarta.

Properti lain milik Kalla Group di Makassar adalah Mal Ratu Indah. Letaknya persis bersebelahan dengan Hotel Sahid Makassar di Jl Ratulangi.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=86773

Selasa, 08-07-2008 
April 2009, Kalla Tower Berdiri Megah
Makassar Masa Depan
 
Sebidang lahan yang setahun lalu masih kosong itu kini sudah ada yang menempati.
Sebuah konstruksi bangunan jangkung, menyembul di antara bangunan-bangunan di kanan kiri. Bangunan tersebut adalah Kalla Tower.
 
Pembangunan gedung milik Hadji Kalla Goup itu dimulai pada 2 Agustus 2007 lalu.
Dalam jadwal, proyek tersebut dikerjakan selama kurang lebih 18 bulan. Dengan demikian rencananya Kalla Tower selesai pada bulan April 2009 mendatang.
"Kami sudah memasuki tahapan pengecoran pada lantai tujuh. Tidak membutuhkan waktu lama sampai pengecoran lantai ke-15. Mungkin finishing-nya yang agak lama," ujar Corporate Secretary and Public Relation Hadji Kalla Group, Sudirman AR, di Makassar, Senin (7/7).
Kalla Tower akan berlokasi di Jl Dr Ratulangi No 8-10, Makassar. Menara ini bakal berdiri di atas lahan seluas 5.363 meter persegi, terdiri dari 15 lantai, dan dengan total ketinggian mencapai sekitar 70 meter. Luas total penggabungan seluruh lantai mencapai 27.808 meter persegi lebih.
"Ini supaya grup kami terintegrasi. Selama ini, anak-anak perusahaan memiliki kantor yang terpisah. Ada juga space yang akan disewakan untuk perkantoran. Tower itu akan juga menjadi gedung serbaguna karena berbagai fasilitas kami bangun di sana," kata Direktur Utama Hadji Kalla Group, Fatimah Kalla.
Fatimah mengatakan, investasi untuk pembangunan gedung ini sebesar Rp 150 miliar lebih.
Investasi sebesar itu belum termasuk harga tanah yang bakal ditempati. Tower ini dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Grup Kalla, PT Haka Sarana Investama.
Selain sebagai kantor pusat Hadji Kalla Group, Kalla Tower juga akan disewakan sebagai perkantoran bagi perusahaan lain.
Selain itu, juga dibangun berbagai fasilitas untuk mendukung fungsi utamanya.
Berbagai fasilitas di dalamnya adalah ruang untuk ritel, ruang serbaguna, ruang pamer (showroom) PT Hadji Kalla, executive lounge, pusat kebugaran, restoran, kafe, amphitheater yang juga bisa berfungsi sebagai ruang serbaguna, dan ruang parkir yang luas untuk 200 mobil dan 200 sepeda motor.
"Dalam desai kami, tower ini akan dibuat senyaman mungkin. Bukan saja bagi grup kami yang akan berkantor di situ, tetapi juga bagi pengguna lainnya," kata Sudirman.
Konsultan pembangunan adalah Baskoro Tedjo in association dengan Hema Cipta Kreastika dan CV Wahana Nusantara.
Kalla Tower merupakan gedung jangkung ke sekian yang akan berdiri di Makassar.
Sebelumnya, Bosowa Corporation juga merilis rencana untuk membangun Bosowa Tower dengan 18 lantai.
Bosowa Tower berlokasi di Jl Jenderal Sudirman berhadapan dengan Lapangan Karebosi.

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

04 July 2008

Proyek-proyek Masa Depan Kota Makassar

 
Dikutip dari:
 
 
Friday, July 4, 2008

Jalan Tol dan Proyek-proyek Makassar Masa Depan

Sejak edisi 3 Juli 2008, koran Tribun Timur, Makassar, edisi cetak (print edition),  menerbitkan serial tulisan  dengan tema "Makassar Masa Depan".

Tulisan ini bermaksud mengevaluasi proggres sejumlah proyek strategis yang akan mengubah wajah Makassar seperti  proyek jalan tol Ir Sutami yang menghubungkan Pelabuhan Makassar dan Bandara Hasanuddin,  proyek revitalisasi Lapangan Karebosi, Bandara Hasanuddin yang baru (yang diusulkan menjadi Bandara Sultan Hasanuddin), Menara Bosowa (menara tertinggi di Makassar), Kalla Tower punya Wapres Jusuf Kalla, dan disneyland ala Makassar milik Para Group di Tanjung Bunga.

Proyek lainnya yang tidak kalah strategis adalah pelebaran Jl Perintis Kemerdekaan, yang menjadi cikal bakal jalur busway di kota terbesar di Indonesia timur ini.

Juga ada proyek flyover Urip Sumohardjo. Proyek yang sedang dirampungkan ini akan menjadi jalan layang pertama di Indonesia timur.

Proyek-proyek besar dan strategis tersebut dijadwalkan rampung tahun ini. Maka, bila berkunjung tahun depan ke Makassar, Anda akan melihat Makassar yang benar-benar baru: Makassar metropolitan.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=85970&jenis=Front

Kamis, 03-07-2008 
Tol Seksi IV Sudah 90 Persen, Beroperasi Agustus
Makassar Masa Depan
 
Manajemen PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE) menargetkan pengerjaan proyek jalan tol Sutami akan selesai Agustus mendatang.
"Saat ini progress (perkembangan) proyek telah mencapai 90 persen," ungkap Dirut JTSE Aslam Katutu di Makassar, Selasa (2/7).
Untuk open operasi, tambahnya, target kemajuannya 95 persen, sedangkan sisanya lima persen adalah pekerjaan penggantian jembatan Tallo lama.
 
Pembangunan jembatan Tallo lama rencananya dibangun paralel dengan pengoperasion jalan tol.
"Kita optimistis proyek ini diharapkan pengoperasian Agustus," ujarnya.
Pemantauan Tribun kemarin, tol berkonstruksi beton itu "telah berbentuk" layaknya sebuah jalan tol.
Mayoritas panjang ruas telah bisa digunakan. Infrastruktur penerangan telah dipasang dan penghijauan dengan pohon palm juga telah ditanam.
JTSE Makassar merupakan satu-satunya proyek jalan tol yang ditawarkan dalam Infrastructure Summit I 2005 yang berhasil direalisasikan.
Tol Sutami akan menghubungkan pusat Kota Makassar, pelabuhan ke Bandara Hasanuddin.
Jika tol tersebut selesai, waktu tempuh dari kota ke bandara kurang lebih hanya sembilan menit.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di kesempatan terpisah juga optimistis proyek JTSE akan memacu pertumbuhan aktivitas perdagangan.
"Dampak langsung tentunya pada aktivitas ekonomi, arus manusia, dan distribusi barang maupun komoditi akan semakin lancar," katanya.
JTSE merupakan salah satu infrastruktur di Makassar yang tengah dipacu pengerjaannya saat ini selain BandaraHasanuddin maupun pelebaran jalan poros Perintis Kemerdekaan.
Wilayah Tamalanrea-Biringkanaya juga akan menjadi kawasan pertumbuhan baru yang prospektif.
CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa juga berharap tol itu juga akan memperkuat posisi Makassar sebagai kota transit menuju wilayah Indonesia timur. "Pariwisata juga akan tumbuh," katanya.
Pembangunan Jalan Tol Seksi IV dicanangkan menjelang akhir 2005. Tol Sutami itu panjangnya 11,57 km dengan lebar 50 meter.
Perampungan jalan tol ini semula dijadwalkan selesai 1,5 tahun atau Mei 2008.
Pada awal pembangunan proyek telah menelan investasi senilai Rp 440 miliar.
Pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan tol saat itu diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jalan tol ini akan dilengkapi empat gerbang tol, 21 gardu tol, dan lima jembatan penyeberangan.
Bosowa akan mendapat masa konsesi penggunaan jalan tol selama 35 tahun dengan tarif awal yang disetujui sebesar Rp 400 per kilometer.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

30 June 2008

Edisi Terakhir Tribun Timur Euro Update dan Kepemimpinan Portal Tribun, www.tribun-timur.com

Sumber: www.tribun-timur.com

Senin, 30-06-2008 | 06:42:05
Pagi Ini, Edisi Terakhir Tribun Timur Euro Update Beredar
Laporan: Irfan Syuhudi, Mansur AM, Aqsa Riyandi. tribuntimurcom@yahoo.com
 

SETELAH terbit sejak 8 Juni 2008, ketika Euro 2008 dimulai, Tribun Timur Euro Update edisi terakhir terbit pagi ini dengan laporan lengkap hasil final Euro 2008: Spanyol juara.

Bagi penggemar Spanyol, edisi ini dilengkapi dengan satu halaman warna skuad Spanyol serta rapor pemain Jerman dan Spanyol di partai final.

Tribun Timur Euro Update merupakan edisi khusus Euro 2008 yang diterbitkan surat kabar Tribun Timur, Makassar, setiap pagi, beberapa jam setelah edisi reguler Tribun Timur beredar di pasar.

Ini merupakan terobosan terbaru Tribun Timur serta satu-satunya di Makassar dan Indonesia timur demi memanjakan pencinta bola Makassar dengan berita-berita terbaru dari pentas Euro 2008 di Austria dan Swiss.

Berita-berita Euro 2008 juga diupdating di tribun-timur.com, menjadikan pengunjung portal Tribun Timur ini meroket tajam.

Rata-rata jumlah pengunjung setiap hari 4.666 IP address dengan lebih dari 100 ribu kali kunjungan per hari, serta rata-rata jumlah halaman yang dibuka 27.066 setiap hari, jauh meninggalkan portal berita lainnya.

Ini juga semakin memperkokoh posisi tribun-timur.com sebagai portal berita real time dengan pengunjung terbesar di Makassar dan Indonesia timur.

Selamat untuk Spanyol dan para pendukung Matador.

Semoga Tribun Timur Euro Update dan tribun-timur.com bermanfaat. Nantikan terobosan Tribun Timur berikutnya.

Tribun Timur,
Selalu yang Pertama


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

29 June 2008

Indonesia Urutan ke-81 Tempat Berbisnis Terbaik

Peringkat daya tarik bisnis Indonesia naik delapan tingkat, dari peringkat 89 tahun lalu ke peringkat 81 tahun ini, demikian majalah Forbes. Tapi tetap saja, peringkat Indonesia masih sangat jauh, katakanlah, dibandingkan dengan Malaysia.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=85326&jenis=Makassar


Minggu, 29-06-2008 | 13:59:14 
Indonesia Urutan ke-81 Tempat Berbisnis Terbaik
Laporan: persda network/tribuntimurcom@yahoo.com
 
Jakarta, Tribun - Indonesia menempati urutan ke-81 sebagai negara terbaik untuk melakukan kegiatan bisnis pada tahun ini. Seperti dikutip dari Forbes, Minggu (29/6), tahun sebelumnya Indonesia menempati peringkat 89.
 
Tingkat inflasi Indonesia terus bergerak turun, sementara posisi cadangan devisa di atas 50 miliar dolar AS dan perfoma pasar saham berada di peringkat ketiga terbaik di dunia selama 2006 dan 2007. Keadaan itu ditunjang karena investor global mencari negara yang bisa memberi tingkat pengembalian yang tinggi.

Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi di sektor keuangan termasuk reformasi pajak dan kepabeanan. Indonesia dinilai mampu mengatasi masalah-masalah ekonomi akibat bencana alam. Peraturan investasi yang dikeluarkan pada Maret 2007 merupakan cara untuk memberi kenyamanan bagi investor untk berinvestasi di Indonesia.

Survei ini dilakukan terhadap 121 negara di dunia. Peringkat pertama ditempati Denmark, AS menduduki peringkat ke-4, Hongkong urutan ke-9, dan Australia peringkat ke-13.

Adapun Malaysia menempati peringkat ke-38, China di peringkat 79, Filipina di uturan 91, dan Vietnam berada di urutan ke-113.(*)

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

26 June 2008

Barrack Obama, Calon Presiden AS, Kampanye, dan Komunitas Muslim AS


ARTIKEL The New York Times ini barangkali bisa memberikan sisi lain tentang Barrack Obama, pergulatannya di tengah pemilih yang mayoritas non-Muslim, dan masa lalu yang begitu kental dengan warna Muslim.

Andrea Elliott, sang penulis, melukiskan bagaimana Obama (atau para pengawal dan tim kampanyenya?) menghindarkan Obama dari orang-orang Islam pada masa kampanye. Simak selengkapnya:

Sumber:
http://www.nytimes.com/2008/06/24/us/politics/24muslim.html?_r=1&oref=slogin


Muslim Voters Detect a Snub From Obama


Published: June 24, 2008

As Senator Barack Obama courted voters in Iowa last December, Representative Keith Ellison, the country's first Muslim congressman, stepped forward eagerly to help.
Damon Winter/The New York Times

Barack Obama, on the altar at Ebenezer Baptist Church in Atlanta, has appeared in synagogues this campaign but no mosques.

Mr. Ellison believed that Mr. Obama's message of unity resonated deeply with American Muslims. He volunteered to speak on Mr. Obama's behalf at a mosque in Cedar Rapids, one of the nation's oldest Muslim enclaves. But before the rally could take place, aides to Mr. Obama asked Mr. Ellison to cancel the trip because it might stir controversy. Another aide appeared at Mr. Ellison's Washington office to explain.

"I will never forget the quote," Mr. Ellison said, leaning forward in his chair as he recalled the aide's words. "He said, 'We have a very tightly wrapped message.' "

When Mr. Obama began his presidential campaign, Muslim Americans from California to Virginia responded with enthusiasm, seeing him as a long-awaited champion of civil liberties, religious tolerance and diplomacy in foreign affairs. But more than a year later, many say, he has not returned their embrace.

While the senator has visited churches and synagogues, he has yet to appear at a single mosque. Muslim and Arab-American organizations have tried repeatedly to arrange meetings with Mr. Obama, but officials with those groups say their invitations — unlike those of their Jewish and Christian counterparts — have been ignored. Last week, two Muslim women wearing head scarves were barred by campaign volunteers from appearing behind Mr. Obama at a rally in Detroit.

In interviews, Muslim political and civic leaders said they understood that their support for Mr. Obama could be a problem for him at a time when some Americans are deeply suspicious of Muslims. Yet those leaders nonetheless expressed disappointment and even anger at the distance that Mr. Obama has kept from them.

"This is the 'hope campaign,' this is the 'change campaign,' " said Mr. Ellison, Democrat of Minnesota. Muslims are frustrated, he added, that "they have not been fully engaged in it."

Aides to Mr. Obama denied that he had kept his Muslim supporters at arm's length. They cited statements in which he had spoken inclusively about American Islam and a radio advertisement he recorded for the recent campaign of Representative Andre Carson, Democrat of Indiana, who this spring became the second Muslim elected to Congress.

In May, Mr. Obama also had a brief, private meeting with the leader of a mosque in Dearborn, Mich., home to the country's largest concentration of Arab-Americans. And this month, a senior campaign aide met with Arab-American leaders in Dearborn, most of whom are Muslim. (Mr. Obama did not campaign in Michigan before the primary in January because of a party dispute over the calendar.)

"Our campaign has made every attempt to bring together Americans of all races, religions and backgrounds to take on our common challenges," Ben LaBolt, a campaign spokesman, said in an e-mail message.

Mr. LaBolt added that with religious groups, the campaign had largely taken "an interfaith approach, one that may not have reached every group that wishes to participate but has reached many Muslim Americans."

The strained relationship between Muslims and Mr. Obama reflects one of the central challenges facing the senator: how to maintain a broad electoral appeal without alienating any of the numerous constituencies he needs to win in November.

After the episode in Detroit last week, Mr. Obama telephoned the two Muslim women to apologize. "I take deepest offense to and will continue to fight against discrimination against people of any religious group or background," he said in a statement.

Such gestures have fallen short in the eyes of many Muslim leaders, who say the Detroit incident and others illustrate a disconnect between Mr. Obama's message of unity and his campaign strategy.

"The community feels betrayed," said Safiya Ghori, the government relations director in the Washington office of the Muslim Public Affairs Council.

Even some of Mr. Obama's strongest Muslim supporters say they are uncomfortable with the forceful denials he has made in response to rumors that he is secretly a Muslim. (Ten percent of registered voters believe the rumor, according to a poll by the Pew Research Center.)

(Page 2 of 2)

In an interview with "60 Minutes," Mr. Obama said the rumors were offensive to American Muslims because they played into "fearmongering." But on a new section of his Web site, he classifies the claim that he is Muslim as a "smear."


"A lot of us are waiting for him to say that there's nothing wrong with being a Muslim, by the way," Mr. Ellison said.

Mr. Ellison, a first-term congressman, remains arguably the senator's most important Muslim supporter. He has attended Obama rallies in Minnesota and appears on the campaign's Web site. But Mr. Ellison said he was also forced to cancel plans to campaign for Mr. Obama in North Carolina after an emissary for the senator told him the state was "too conservative." Mr. Ellison said he blamed Mr. Obama's aides — not the candidate himself — for his campaign's standoffishness.

Despite the complications of wooing Muslim voters, Mr. Obama and his Republican rival, Senator John McCain, may find it risky to ignore this constituency. There are sizable Muslim populations in closely fought states like Florida, Michigan, Ohio and Virginia.

In those states and others, American Muslims have experienced a political awakening in the years since Sept. 11, 2001. Before the attacks, Muslim political leadership in the United States was dominated by well-heeled South Asian and Arab immigrants, whose communities account for a majority of the nation's Muslims. (Another 20 percent are estimated to be African-American.) The number of American Muslims remains in dispute as the Census Bureau does not collect data on religious orientation; most estimates range from 2.35 million to 6 million.

A coalition of immigrant Muslim groups endorsed George W. Bush in his 2000 campaign, only to find themselves ignored by Bush administration officials as their communities were rocked by the carrying out of the USA Patriot Act, the detention and deportation of Muslim immigrants and other security measures after Sept. 11.

As a result, Muslim organizations began mobilizing supporters across the country to register to vote and run for local offices, and political action committees started tracking registered Muslim voters. The character of Muslim political organizations also began to change.

"We moved away from political leadership primarily by doctors, lawyers and elite professionals to real savvy grass-roots operatives," said Mahdi Bray, executive director of the Muslim American Society Freedom Foundation, a political group in Washington. "We went back to the base."

In 2006, the Virginia Muslim Political Action Committee arranged for 53 Muslim cabdrivers to skip their shifts at Dulles International Airport in Northern Virginia to transport voters to the polls for the midterm election. Of an estimated 60,000 registered Muslim voters in the state, 86 percent turned out and voted overwhelmingly for Jim Webb, a Democrat running for the Senate who subsequently won the election, according to data collected by the committee.

The committee's president, Mukit Hossain, said Muslims in Virginia were drawn to Mr. Obama because of his support for civil liberties and his more diplomatic approach to the Middle East. Mr. Hossain and others said his multicultural image also appealed to immigrant voters.

"This is the son of an immigrant; this is someone with a funny name," said James Zogby, president of the Arab American Institute, who is a Christian who has campaigned for Mr. Obama at mosques and Arab churches. "There is this excitement that if he can win, they can win, too."

Yet some Muslim and Arab-American political organizers worry that the campaign's reluctance to reach out to voters in those communities will eventually turn them off. "If they think that they are voting for a campaign that is trying to distance itself from them, my big fear is that Muslims will sit it out," Mr. Hossain said.

Throughout the primaries, Muslim groups often failed to persuade Mr. Obama's campaign to at least send a surrogate to speak to voters at their events, said Ms. Ghori, of the Muslim Public Affairs Council.

Before the Virginia primary in February, some of the nation's leading Muslim organizations nearly canceled an event at a mosque in Sterling because they could not arrange for representatives from any of the major presidential campaigns to attend. At the last minute, they succeeded in wooing surrogates from the Clinton and Obama campaigns by telling each that the other was planning to attend, Mr. Bray said. (No one from the McCain campaign showed up.)

Frustrations with Mr. Obama deepened the day after he claimed the nomination when he told the American Israel Public Affairs Committee that Jerusalem should be the undivided capital of Israel. (Mr. Obama later clarified his statement, saying Jerusalem's status would need to be negotiated between Israelis and Palestinians.)

Osama Siblani, the editor and publisher of the weekly Arab American News in Dearborn, said Mr. Obama had "pandered" to the Israeli lobby, while neglecting to meet formally with Arab-American and Muslim leaders. "They're trying to take the votes without the liabilities," said Mr. Siblani, who is also president of the Arab American Political Action Committee.

Some Muslim supporters of Mr. Obama seem to ricochet between dejection and optimism. Minha Husaini, a public health consultant in her 30s who is working for the Obama campaign in Philadelphia, lights up like a swooning teenager when she talks about his promise for change.

"He gives me hope," Ms. Husaini said in an interview last month, shortly before she joined the campaign on a fellowship. But she sighed when the conversation turned to his denials of being Muslim, "as if it's something bad," she said.

For Ms. Ghori and other Muslims, Mr. Obama's hands-off approach is not surprising in a political climate they feel is marred by frequent attacks on their faith.

Among the incidents they cite are a statement by Mr. McCain, in a 2007 interview with Beliefnet.com, that he would prefer a Christian president to a Muslim one; a comment by Senator Hillary Rodham Clinton that Mr. Obama was not Muslim "as far as I know"; and a remark by Representative Steve King, Republican of Iowa, to The Associated Press in March that an Obama victory would be celebrated by terrorists, who would see him as a "savior."

"All you have to say is Barack Hussein Obama," said Arsalan Iftikhar, a human rights lawyer and contributing editor at Islamica Magazine. "You don't even have to say 'Muslim.' "

As a consequence, many Muslims have kept their support for Mr. Obama quiet. Any visible show of allegiance could be used by his opponents to incite fear, further the false rumors about his faith and "bin-Laden him," Mr. Bray said.

"The joke within the national Muslim organizations," Ms. Ghori said, "is that we should endorse the person we don't want to win."

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

Total Alumni Universitas Hasanuddin Makassar 94.835 Orang


BERAPA total alumni Universitas Hasanuddin, Makassar? Universitas terbesar dan terbaik di Indonesia timur ini mencapai 94.835 orang.
 
Sumber: Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com


Kamis, 26-06-2008 
Alumni Unhas Terbaik Cuma Kuliah 21 Bulan
Hasilkan 1.113 Alumni pada Wisuda Sarjana dan Pascasarjana
 
Makassar, Tribun - Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar prosesi wisuda program sarjana dan program diploma periode IV tahun ajaran 2007/2008, di Baruga A P Pettarani, Rabu (25/6) pagi.
Sebanyak 902 mahasiswa program sarjana serta 15 mahasiswa program diploma tiga mengikuti prosesi yang dipimpin langsung Rektor Unhas, Prof Dr dr Idrus A Paturusi. Hingga wisuda Rabu kemarin, Unhas sudah menelorkan sebanyak 94.835 wisudawan-wisudawati.
 
Lulusan terbaik program sarjana berhasil diraih oleh Marwati, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,93. Marwati berhasil menempuh kuliahnya hanya dalam waktu 3 tahun 9 bulan.
Lulusan terbaik lainnya dari program eksakta, berhasil diraih Ruslam, alumni dari Fakultas MIPA, dengan nilai IPK sebesar 3,83. Waktu kuliah berhasil ditempuhnya selama 3 tahun 8 bulan.
Selain mewisuda program sarjana, Rektor Unhas juga mewisuda 196 mahasiswa program pascasarjana (PPs) dan program profesi. Jumlah lulusan program ini hingga Rabu kemarin mencapai 11.469 alumni.
Wisudawan terbaik berhasil dari program doktor diraih Zainuddin yang merupakan doktor dalam bidang Ilmu Pertanian. Zainuddin menyelesaikan program doktornya selama 46 bulan dengan IPK 3,82 dan predikat sangat memuaskan. Sedangkan program magister, wisudawan terbaik diraih oleh Ambo Upe, magister sosiologi dengan masa studi selama 21 bulan dengan IPK 3,97 dan predikat sangat memuaskan.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

Foto Tentang Budaya Sulsel Dipamerkan di Societeit de Harmonie

Societeit de Harmonie. Letaknya di Jl Riburane, persis depan kantor RRI Makassar. Dekat kawasan Pelabuhan Makassar.  Juga tidak jauh dari Pantai Losari Makassar.

Bangunan Societeit de Harmonie peninggalan zaman Belanda. Sama juga dengan Fort Rotterdam, benteng peninggalan Belanda yang letaknya tak jauh dari Societeit de Harmonie.

Societeit de Harmonie menjadi markasnya seniman Makassar. Sehari-harinya, bangunan satu lantai di tepi jalan strategis ini sepi. So pasti lebih rame mal, simbol modernitas zaman sekarang. Kesenian akan menjadi masa lalu dan mal akan menjadi masa depan? Entahlah.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Kamis, 26-06-2008 
Foto Tentang Budaya Sulsel Dipamerkan di Societeit de Harmonie
Makassar, Tribun - Sekitar 60 foto karya fotografer Makassar dipamerkan di Societeit de Harmoni (Gedung Kesenian), Jl Riburane, Makassar, Rabu (25/6) tadi malam hingga 29 Juni 2008.
Foto-foto yang dipamerkan tersebut merupakan hasil perburuan Perkumpulan Fotografer Makassar (Performa) saat melakukan hunting foto di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, bulan lalu. Sebagian foto juga berasal dari karya mahasiswa yang tergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Unhas.
 
"Karena foto-foto tersebut paling banyak didominasi oleh tema lansekap, aktivitas masyarakat, kegiatan anak-anak," kata panitia pelaksana pameran, Alem Febri Sonni, Rabu (25/6).
Sebelum pameran dibuka, panitia juga meluncurkan buku 1357 KM. Buku ini berisi foto-foto karya fotografer Makassar yang melakukan tur keliling Sulsel untuk mendapatkan foto-foto tersebut. Angka 1.357 km menunjukkan jarak yang mereka tempuh selama pencarian obyek foto di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

Tidak Satu Pun Peserta UN di Enam SMP di Makassar Lulus

Ini malapetaka ujian nasional. Tidak satu pun siswanya lulus. Apa kerja guru-gurunya?

Sumber: Tribun Timur, Makassar
www.tribun-timur.com

Kamis, 26-06-2008 
Ada SMP dengan Kelulusan Nol Persen
Enam Kepala Sekolah Bakal Dipanggil
 
Makassar, Tribun - Dinas Pendidikan Kota Makassar mencatat ada enam sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) yang tingkat kelulusannya nol persen alias tidak ada yang lulus. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, M Natsir Aziz, akan memanggil enam kepala sekolah tersebut.
Enam SLTP tersebut seluruhnya adalah sekolah swasta, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 4, SMP Yapenda Pusat, SMP Ki Hajar Dewantara, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Cabang Mamajang, MTs YPIQ Al Musyahwirah, dan MTS TPI Makassar.
 
"Bagaimana pun juga mereka terkejut dengan hasil ini. Tapi maumi diapa, itulah hasilnya. Nanti setelah mereka tenang, kepala sekolahnya akan saya panggil, kenapa bisa sampai tidak ada yang lulus," ujar Natsir di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Rabu (25/6).
Di SMP Muhammadiyah 4 hanya sembilan peserta ujian nasional (UN), semuanya tidak lulus. Di SMP Yapenda Pusat terdapat 19 siswa peserta UN dan tidak lulus semua, di SMP Ki Hajar Dewantara hanya 18 peserta UN dan tidak lulus semua.
Sementara di MTs Muhammadiyah Mamajang terdapat 13 peserta UN dan dinyatakan tidak lulus semuanya. Di MTs TPI Makassar hanya tercatat delapan peserta dan tidak lulus semua. Yang agak banyak di Mts YPIQ Al Musyahwirah yaitu 48 peserta dan tidak ada satu pun yang lulus.
Natsir mengatakan, keenam sekolah itu merupakan sekolah yang aktif. Berbeda dengan beberapa sekolah yang memang tidak memiliki aktifitas belajar dan mengajar. Tetapi hal ini membuktikan bahwa aktifitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut sangat tidak baik.
Di Makassar, ada 126 SMP swasta dan 26 Mts swasta yang tercatat di Dinas Pendidikan Kota Makassar. Jumlah keseluruhan peserta UN SMP swasta sebesar 7.208. Sebanyak 1.470 siswa di antaranya tidak lulus. Sementara di Mts swasta terdapat 1.883 peserta UN dan 558 tidak lulus.

Hanya 71,40 Persen
TINGKAT kelulusan SLTP di Makassar tahun ini anjlok dibandingkan tahun lalu. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, M Natsir Azis, mengatakan, hal ini terjadi karena banyak siswa yang tidak bisa memenuhi standar kelulusan 5,25 yang memang lebih tinggi 25 poin dibanding tahun lalu.
Secara keseluruhan tercatat 19,919 siswa kelas tiga SMP dan MTs negeri maupun swasta yang ikut ujian nasional (UN). Jumlah peserta yang tidak lulus sebanyak 5.697 siswa atau 28,60 persen. Sedangkan jumlah siswa yang lulus sebanyak 14.222 siswa atau 71,40 persen.
Terkait dengan hal ini, Komisi D DPRD Kota Makassar akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar hari ini. Selain meminta penjelasan tentang tingginya persentase ketidaklulusan, anggota DPRD juga akan menanyakan tentang standar penerimaan SMA yang dinilai terlampau tinggi.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

UN Anjlok, Mendiknas Bela Guru

Di Sulawesi Selatan, hasil Ujian Nasional SMP tahun ini cukup jelek. Lebih 16 ribu siswa tidak lulus UN.
Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=84566&jenis=Front

Rabu, 25-06-2008 
UN Anjlok, Mendiknas Bela Guru
Sebut UN 2008 Lebih Jujur; Pastikan Tidak Ada Ujian Susulan; AnggotaDPD Asal Sulsel Usul UN Dihentikan; Prof Qashim Mathar Ingatkan Syahrul soal Potensi KKN di Pendidikan Gratis
 
Makassar, Tribun - Menteri Pendidikan Nasional, Prof Dr Bambang Sudibyo, mengatakan, penurunkan persentase kelulusan pada Ujian Nasional (UN) disebabkan oleh penyelenggaraan ujuan yang lebih serius dan jujur.
"Kira-kira hal itu bisa dipahami karena banyak pemerintah daerah (pemda) yang melakukan pengawasan UN dengan sangat ketat," kata Bambang usai membuka Lomba Kreativitas Siswa (LKS) Nasional XVI antar SMK di Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Selasa (24/6).
 
Mendiknas membela para guru yang dinilainya sudah bekerja dengan optimal dalam pengawasan UN, terutama pada tingkat SMP.
Sebelumnya, sejumlah kalangan sempat menilai guru kurang maksimal dalam memberikan bekal kepada para siswa.
Hasil UN SMP menempatkan Sulsel di peringkat ke-26 dari 33 provinsi untuk persentase kelulusan. Sementara untuk hasil UN SMA, posisi Sulsel jauh lebih baik dengan berada di peringkat kesembilan (Tribun, 24/6)
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berjanji melakukan sejumlah perbaikan agar prestasi Sulsel ke depan jauh lebih baik.
"Saya kira kita melakukan evaluasi. Kita harus bekerja keras dan memperbaiki kinerja di bidang pendidikan," kata Syahrul yang menggagas pendidikan dan kesehatan gratis ini.
Pakar pendidikan, Prof Dr Arismundar Mpd, menilai, ada beberapa hal yang harus digenjot dan menjadi perhatian serius pemda (lihat, Warning).
"Pembelajaran harus betul-betul berorientasi pada standar kelulusan. Kita juga harus mengoptimalkan proses belajar mengajar di sekolah agar dapat mengembangkan potensi anak didik," kata Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.
Dalam kesempatan terpisah, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Qasim Mathar, mengingatkan, pemprov harus berhati-hati dalam pelaksanaan pendidikan gratis.
"Kita melihat ada potensi KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam pelaksanaan pendidikan gratis di lapangan. Karena itu harus ada pengawasan yang lebih ketat," kata Qasim.

Bermartabat
Mendikas mengatakan, upaya serius pemda diperlihatkan saya lihat gubernur turun langsung memantau pelaksanaan UN, bahkan meminta bantuan polisi.
"Gubenur benar-benar ingin menyelenggarakan UN di daerahnya itu dengan cara yang bermartabat. Hasil ini menurut saya yang lebih baik," ujarnya.
Meski persentase kelulusan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu, Bambang mengatakan bukan karena standar kelulusan yang terlalu tinggi.
Bahkan nilai standar kelulusan itu tiap tahun akan dinaikkan."Kita akan naikkan standar itu dan tingkat kelulusan bergerak di situ-situ juga," ujarnya.
Menurutnya, hasil tahun ini memang tidak banyak berubah dari tahun lalu. Di tingkat SMA perubahan hanya berbeda sekitar 0,5 persen dan di tingkat SMP hanya berbeda satu sampai dua persen.
Mengenai permintaan beberapa sekolah untuk menghapus pelaksanaan UN, Bambang menilai itu bukan jalan terbaik. Dia menambahkan, keinginan seperti itu selalu muncul setiap tahun.
Ditanya apakah akan ada ujian susulan untuk siswa yang tidak lulus tahun ini, dengan tegas Bambang menyatakan tidak akan ada ujian susulan. "Tidak ada, tidak ada ujian susulan," tegasnya.

Hentikan UN
Di Jakarta, anggota DPD RI asal Sulsel, Ishak Pamumbu Lambe, mengatakan sistem UN harus dihentikan karena tidak menjembatani keadaan di daerah serta mencakup prinsip kognitif-psikomotorik.
Ishak menambahkan, UN mengabaikan kecerdasan, potensi, dan kemampuan anak yang multilevel serta mengabaikan keunggulan dan kemampuan khusus karena hanya mengakui anak yang berkemampuan tertentu saja.
Berbagai masalah moral hazard yang menyertai penyelenggaraan UN seperti pembocoran soal adalah distorsi organik atau cacat bawaan sebagai sistem evaluasi pendidikan.
"Distorsi organik tersebut dalah tanggung jawab menteri pendidikan nasional sebagai top manager urusan bidang pendidikan," tegas Ishak.
Dia juga menilai, UN mengabaikan prinsip hak pendidikan yang direalisasikan dengan kesetaraan kesempatan karena ketiadaan perlakuan khusus terhadap anak di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat terpencil, mengalami bencana alam atau sosial, dan tidak berkemampuan secara ekonomi.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

25 June 2008

Dipukul Orang Tak Dikenal, Anggota DPRD Bulukumba Masuk IRD



Aduh, kasihan juga ya... anggota DPRD kok dipukul?

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=84531&jenis=Makassar

Rabu, 25-06-2008 | 00:21:36 
Dipukul, anggota DPRD Bulukumba Masuk IRD
Laporan: imam wahyudi. wahyudi_eki@yahoo.com
 
Bulukumba, Tribun - Anggota DPRD Bulukumba yang juga Ketua DPC Partai Bintang Reformasi Bulukumba, Mustamin Patawari Philip, dilarikan ke Rumah Sakit Andi Sultan Dg Radja, Bulukumba, pukul 23.00 wita.
 
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun menyebutkan, anggota DPRD dari daerah pemilihan Kecamatan Gantarang dan Kindang ini masuk ke rumah sakit setelah dipukul oleh pria yang belum diketahui identitasnya di lingkungan Ponre, Kelurahan Matekko, Kecamatan Gantarang, Bulukumba.

Lokasi kejadian tersebut tidak jauh dari Markas Polsek Gantarang.

Isu pemukulan ini dibantah oleh keponakan Philip, Hikmawati, yang mengatakan bahwa Philip tidak dipukul melainkan terjatuh karena kelelahan.

Kapolsek Gantarang Iptu Ramli mengaku belum tahu penyebab kejadian tersebut. Ia mengaku belum mendapat laporan dari bawahannya di lapangan.

Informasi lain menyebutkan, Philip dipukul di bagian wajah dengan keras sehingga ia tidak sadarkan diri. Motifnya diduga karena dendam lama sejak SMA dulu. (*)

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

24 June 2008

Sekkab Toraja Boyong Tim ke DPR RI

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=84470&jenis=Makassar

Selasa, 24-06-2008 | 20:09:47 
Sekkab Toraja Boyong Tim ke DPR RI
Laporan: Taufiq Nadsir, opy_tribuntimur@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Sekretaris Pemerintah Kabupaten Tana Toraja YS Dalipang yang juga ketua tim pembentukan Tana Toraja Utara memimpin rombongan ke Jakarta, Selasa (24/6).
 
"Rombongan kami ke Jakarta terdiri dari para tokoh masyarakat, tokoh pemuda,tokoh agama, anggota legislatif dan pejabat eksekutif, dipimpin oleh bapak sekkab," kata Fitra, staf Pemkab Toraja yang juga sekretaris KNPI Toraja.

Mereka berada di Gedung DPR RI dan mendengarkan serta menyimak Sidang Paripurna DPR RI mengenai keputusan pemekaran wilayah, termasuk Toraja.(*)


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

UN SMA, Sulsel Nomor 9 Nasional


Ya, masih agak mending dibandikan hasil UN SMP.

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=84373&jenis=Front

Selasa, 24-06-2008 
UN SMA, Sulsel Nomor 9 Nasional
UN SMP, Sulsel Urutan Ke-26 dari 33 Provinsi; Sisi Persentase Kelulusan; Kalah dari Sulut, Sulbar, Sultra, dan Gorontalo; Di Atas Sulteng dan Bangka Belitung; Anwar Arifin: Dipengaruhi Sekolah Swasta dan Daerah Terpencil
 
Makassar, Tribun - Sulawesi Selatan (Sulsel) berada di peringkat kesembilan tingkat kelulusan secara nasional merujuk pada hasil ujian nasional (UN) SMA/sederajat 2008. Bali, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur berada di posisi tiga besar.
Data tersebut diperoleh Tribun dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Senin (23/6). Dua provinsi di Sulawesi, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berada di atas Sulsel yakni di posisi keenam dan ketujuh.
 
Namun untuk tingkat SMP/sederajat, posisi Sulse berada di urutan 26 dari 33 provinsi. Di Sulawesi, Sulsel hanya unggul di atas Sulawesi Tengah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) RI, Prof Dr Mansyur Ramly, yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan data BSNP tersebut.
"Data tersebut mengacu pada tingkat kelulusan peserta UN. Sedangkan data soal peringkat nilai per jurusan atau mata pelajaran, saya belum mengetahui," katanya.
Dihubungi terpisah, Wakil Kepala Dinas Diknas Sulsel,
Saleh Gottang, mengaku belum mendapat informasi seputar posisi Sulsel di UN SMP dan SMA secara nasional.
Namun, bila mengacu pada nilai UN tahun 2007, Sulsel berada di posisi keempat untuk jurusan IPA, posisi keempat IPS, dan keenam untuk jurusan bahasa.
"Kalau tahun lalu tidak ada data seperti yang Anda sebutkan. Kita hanya mendapat data dengan merujuk pada nilai rata-rata," katanya.

Naikkan Standar
Mansyur berharap, semua pihak bisa melakukan evaluasi untuk menghasilkan kualitas UN yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Secara nasional, Mansyur mengungkapkan, daerah yang fasilitasnya terbilang rendah juga mengalami peningkatan nilai rata-rata UN. Padahal, batas nilai standar yang ditetapkan pemerintah meningkat dan jumlah mata pelajaran bertambah dibandingkan tahun lalu.
Sebelumnya, Mendiknas Bambang Soedibyo mengatakan, kenaikan nilai rata-rata itu memungkinkan nilai minimal kelulusan UN SMA tahun depan juga akan dinaikkan. "Kenaikan itu demi meningkatkan kualitas mutu pendidikan di masa mendatang," kata Bambang.
Standar nilai UN 2008 adalah 5,25. Jika disesuaikan dengan peningkatan rutin 0,25 poin setiap tahun, standar nilai UN 2009 akan menjadi 5,5.
Kenaikan standar nilai tersebut dianggap penting karena siswa dihadapkan pada persaingan dunia yang semakin ketat.
Untuk mencapainya, harus ada peningkatan kualitas pendidikan di segala tingkat demi mengejar ketinggalan dengan negara lain.

Sekolah Swasta

Menanggapi hasil UN SMP Sulsel yang cukup terpuruk, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Prof Dr Anwar Arifin, mengatakan, kualitas sebagian sekolah swasta dan sekolah di daerah terpencil menjadi salah satu penyebab keterpurukan tersebut.
Anggota DPR RI asal Sulsel ini juga mengaku belum mendapat informasi resmi soal posisi Sulsel secara nasional. "Saya baru membaca di media kalau kelulusan UN SMP di Sulsel sekitar 80 persen," kata guru Besar Universitas Hasanuddin ini.
Pelaksanaan UN SMA di Sulsel sempat tercoreng oleh kasus pembocoran kunci jawaban yang melibatkan enam sekolah swasta, termasuk SMA Kartika Wirabuna yang masuk kategori SMA swasta ternama.
Sedangkan Saleh menilai, masih banyak banyak yang perlu dievaluasi dalam UN kali ini. Salah satunya adalah tingkat kesulitan soal yang perlu dikaji ulang.
"Kesadaran tenaga pendidik, membenahi skill anak didik agar bisa menjalani proses belajar mengajar, juga harus menjadi perhartian kita," kata Saleh.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang menunjang proses belajar mengajar juga diharapkan bisa membantu memperbaiki kualitas dan kuantitas siswa yang lulus.

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

Ujian Nasional, Sulsel Kalah dari Papua-NTT

Sulsel dikenal sebagai kampungnya Wakil Presiden Jusuf Kalla. Provinsi terdepan di Indonesia timur menghasil beberapa tokoh nasional seperti Baharuddin Lopa, Tanri Abeng, Beddu Amang, Achmad Nurhani, Aksa Mahmud, Alifian Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, Andi Mattalatta, Basri Hasanuddin, dan masih banyak lagi.

Belakangan, posisi Sulsel merosot. Gorontalo muncul sebagai provinsi baru dan terkenal secara nasional berkat kepeloporan Gubernur Fadel Muhammad.

Ini fakta memprihatikan: mutu pendidikan Sulsel terus merosot. Makassar, ibu kota Sulsel, hanya dikenal sebagai kota seribu demonstrasi, tindakan kriminal, dan tawuran mahasiswa. Menyedihkan.

Simak surat kabar Tribun Timur, Makassar, berikut ini:
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=84162&jenis=Front

Senin, 23-06-2008 
UN, Sulsel Kalah dari Papua-NTT
Hasil UN 2008; Mansyur Ramly: Pendidikan Kita Masih Labil; Syahrul Akui UN Tidak Maksimal; Diknas Belum Tahu Peringkat Sulsel
 
Makassar, Tribun - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Prof Dr Mansyur Ramly mengungkapkan, nilai ujian nasional (UN) tahun 2008 di Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih baik dibandingkan Sulsel.
 
Manysur mengungkapkan hal tersebut saat diminta tanggapannya seputar hasil UN SMA dan SMP 2008 di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Minggu (22/6).
Mantan Rektor UMI ini hadir dalam acara gerak jalan menyampbut Milad Ke-54 UMI di Kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo.
"Karena siswanya menjawab dengan jujur dan tanpa intervensi luar, nilai mereka (Papua dan Nusa Tenggara) menjadi lebih baik," katanya.
Namun dia menambahkan, tak hanya Sulsel yang mengalami penurunan angka rata-rata UN. Kondisi tersebut terjadi di beberapa daerah dengan batas toleransi yang masih wajar.
Ditemui terpisah di Mal GTC, Gubernur Syahrul Yasin Limpo juga mengakui bila hasil UN tahun ini kurang maksimal. Menurutnya, pemerintah provinsi akan menggenjot kembali prestasi Sulsel di bidang pendidikan (lihat, Perlu Orientasi).
Hingga kemarin, belum diperoleh posisi Sulsel secara nasional di UN tahun 2008, baik untuk tingkat SMA yang sudah diumumkan dua lalu maupun hasil UN SMM yang diumumkan akhir pekan lalu.
Wakil Kepala Dinas Diknas Sulsel Saleh Gottang dan Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Asri Hasyib yang dihubungi terpisah belum mengetahui perkembangan dari depdiknas.
Biasanya hasil UN secara nasional disampaikan setelah ada pertemuan seluruh dinas pendidikan provinsi di Jakarta.
"Mungkin dalam waktu dekat, kita sudah tahu hasilnya setelah pertemuan dengan seluruh dinas pendidikan provinsi di Jakarta," kata Asri.

Kunci Salah
Mansyur menyebutkan, kenaikan standar angka ujian tak banyak berpengaruh secara nasional. Sebab rata-rata nilai ujian siswa SMP dan SMA naik satu poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Artinya, kenaikan jumlah siswa yang tak lulus sebesar 0,5 persen tidak terlalu signifikan. Guru besar di bidang ekonomi ini menyatakan, adanya penurunan nilai hasil ujian secara garis besar karena faktor mata pelajaran dan eksternal.
Bertambahnya mata pelejaran yang diujikan (IPA) dan banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan kuncil jawaban yang salah untuk kepentingan sesaat dan uang. "Bukan hanya di Sulsel, kami banyak menemukan bukti dan indiksi yang sama dari daerah lain," katanya.
Kasus pembocoran soal menimpa enam SMA swasta di Makassar yang berujung pada keputusan mengulang UN tersebut. Bahkan, kasus tersebut sempat sampai ke polisi meski perkembangannya menjadi tak jelas saat ini.
Nilai UN di Sulsel untuk SMP tahun 2008 ini relatif turun. Bahkan, Kota Makassar yang menjadi barometer berada di urutan ke 21 dan Gowa di urutan 22. Dari 18.374 siswa SMP yang mengikuti UN di Makassar, sebanyak 5.639 siswa (30,10 persen) tidak lulus.


Pendidikan Gratis
Pertemuan antara Syahrul dan Mansyur di pelataran Masjid Al Markaz saat melepas gerak jalan juga dihadiri Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Ini adalah kali pertama sejak berakhirnya kampanye Pilkda Sulsel, 1 November lalu. "Pak Syahrul sering SMS tapi baru pertama kali inilah kami bertemu," kata Mansyur.
Dia mengatakan, dalam pertemuan singkat itu, Syahrul menyatakan harapannya agar mansyur ikut mendukung program pendidikan gratis di Sulsel.
"Pak Syahrul meminta saya mendukung program pemerintah yakni pendidikan gratis, dan saya bilang sebagai pejabat pusat dan orang Sulsel saya akan mendukung," katanya.
Mansyur mengatakan untuk meninjau efetrivitas pendidikan gratis yang mulai dijadikan komoditas politik di pilkada, Balitbang Depdiknas mulai Juli ini akan melalukan penelitian khusus.
Selain Sulsel, DKI Jakarta juga akan dijadikan percontohah penelitian pendidikan gratis dan peningkatan mutu pendidikan untuk level provinsi dan Jembrana (Bali) untuk level kabupaten.
"Instrumennya sudah siap dan kami akan cari satu lagi kabupaten yang sudah menerapkan ini," kata Mansyur.

Parepare
Dari Parepare dilaporkan, 853 siswa SMP tidak lulus dari 2.162 peserta UN dengan persentase ketidaklulusan mencapai 39,79 persen.
Bahkan terdapat satu sekolah, yakni SMP PGRI 2 yang tidak satu pun siswanya lulus.
Kepala SMP Negeri 9 Parepare, Paita, menilai,
yang membuat anjlok ketidaklulusan itu karena adanya kunci jawaban yang beredar dan menyesatkan siswa.
Akibatnya, siswa bersangkutan menjadi malas belajar dan minat mengikuti mata pelajaran pada kegiatan belajar-mengajar juga berkurang.
Sekolah berstandar internasional seperti SMP 2 Parepare bahkan tidak bisa meluluskan sebanyak 137 siswanya dari 312 siswanya yang ikut ujian.
Sementara PGRI 2 Parepare, dari 37 pesertanya tak satupun yang lulus. Di SMP 3, dari 218 peserta hanya 78 siswa yang lulus.
Suasana pengumuman kelulusan siswa SMP di Parepare sendiri tidak begitu meriah dengan aksi pawai di jalan. Hanya sekelompok siswa saja yang terlihat melakukan konvoi kelulusan.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com