28 February 2008

3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar

Kamis, 28-02-2008 | 14:39:17 
3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi
Laporan: M Anshor/Mursalim. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Hingga saat ini tiga orang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, masih diperiksa secara intensif di Polsekta Tamalanrea, Makassar. Mereka diperiksa sebagai saksi pada tawuran yang berlangsung Selasa (26/2) di kampus merah.
 
Ketiga mahasiswa berasal dari dua fakultas yang berbeda. Satu orang adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas dan dua orang lainnya merupakan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP). Mereka diperiksa sejak pukul 11.30 wita hingga saat ini.

Dari pantauan wartawan surat kabar Tribun Timur, Makasssar, beberapa menit lalu, kondisi Unhas berlangsung normal. Proses perkuliahan kembali normal seperti tidak ada yang sedang terjadi.

Pihak kepolisian sampai saat ini masih berjaga-jaga di Unhas meskipun jumlahnya sudah berkurang.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

27 February 2008

Opini di Tribun Timur tentang Televisi Kabel di Daerah oleh Anggota KPID Sulsel



Rabu, 27-02-2008 
Spirit Cianjur untuk Televisi Kabel
Opini Tribun
 
Oleh: A Taddampali, Wakil Ketua KPID Sulawesi Selatan

Pada tanggal 19 - 22 Februari 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan Rapat Pimpinan (rapim) KPI Bidang Perizinan di Hotel Yasmin, Cianjur, Jawa Barat, yang diikuti oleh seluruh Koordinator Bidang Perizinan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) se Indonesia.
 
Salah satu agenda rapim dan mendapat perhatian yang cukup serius adalah persoalan televisi kabel.
Perkembangan penyiaran di Indonesia memang cukup pesat. Hanya saja, perkembangan itu tidak dibarengi dengan perluasan jangkauan siaran melalui pendirian menara pemancar di berbagai daerah. Masih ada daerah yang belum terjangkau oleh siaran televisi. Ceruk pasar inilah yang dimasuki oleh para pengusaha televisi kabel yang saat ini marak bermunculan di berbagai daerah di Indonesia.
Televisi kabel dibangun untuk mengatasi kesulitan penerimaan siaran televisi yang dialami oleh daerah-daerah dengan penerimaan sinyal yang buruk dan bahkan tidak ada sinyal sama sekali atau obstacle. Caranya cukup sederhana. Operator televisi kabel menangkap siaran melalui antena parabola lalu men-sharing atau menyambungkan kepada pelanggannya melalui kabel coaxial tanpa bisa melakukan sensor siaran atau konten.
Serat Optik
Keberadaan televisi kabel semacam ini memang tidak lepas dari sejarah penyiaran kita. Prihadi Murdiyat menyebutkan bahwa kabel telah menjadi penghubung yang efektif antara operator siaran televisi dan pelanggannya. Menurut literatur, sistem televisi kabel pertama dibuat pada tahun 1948 dengan menggunakan kabel jenis twin head. Kabel ini berbentuk pita seperti yang dipasang pada televisi hitam putih.
Sistem berikutnya dibuat pada tahun 1950 dan telah menggunakan kabel coaxial. Kabel ini tersusun dari konduktor dalam yang diselimuti isolator dan konduktor luar seperti yang dipasang antara antena dan pesawat televisi saat ini. Pada perkembangan selanjutnya, media penghubung itu juga memanfaatkan jaringan microwave, satelit, dan kabel serat optik.
Pada tahun 1948, Ed Parson yang tinggal di Astoria, Oregon, membuat sistem community antenna television (CATV) dengan media kabel twin head dan dipasang dari satu atap rumah ke atap rumah lain. Lalu pada tahun 1950 Bob Tarlton membangun sistemnya di Landford, Pennsylvania, dengan menggunakan kabel coaxial yang dipasang pada tiang. Model inilah yang kemudian banyak digunakan oleh penyelenggara televisi kabel, termasuk yang marak di berbagai daerah di Indonesia.
Pada perkembangan selanjutnya, bisnis televisi kabel telah menjadi lahan yang menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini lumayan besar. Maka bermunculanlah para pengusaha televisi kabel di daerah. Ada yang mempunyai pelanggan hingga ratusan rumah, tetapi ada juga yang mempunyai pelanggan puluhan rumah saja.
Tidak Senafas
Namun saat ini masih sering terjadi persinggungan diantara para pengusaha televisi kabel di daerah. Pemicunya juga beragam. Tetapi yang paling sering adalah akibat persaingan usaha dan perebutan pelanggan. Di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan bahkan ada dua pengusaha televisi kabel yang bersitegang dan berujung pada bentrok fisik. Untuk menarik pelanggan, bahkan ada kasus pengusaha televisi kabel yang menyiarkan video porno. Kini kasusnya sudah ditangani oleh kepolisian.

Memang semestinya di Indonesia ada regulasi tentang lembaga penyiaran berlangganan yang yang di dalamnya termasuk yang akan menggunakan satelit, teresterial, dan kabel. Penggunaan satelit biasanya untuk lingkup nasional, sedangkan penggunaan teresterial adalah untuk nasional dan lokal, sementara penggunaan kabel hanya di tingkat lokal.
Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) menyebutkan; Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Berdasarkan ketentuan itu, maka televisi kabel masuk dalam domain penyiaran. UU Penyiaran sendiri hanya mengakomodir empat lembaga penyiaran, yakni Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas, dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (Pasal 13 Ayat 2). Sesuai dengan model pemancarluasannya yang hanya diterima oleh para pelanggannya, maka televisi kabel tergolong Lembaga Penyiaran Berlangganan.
Untuk teknis pelaksanaannya, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan. Namun PP tersebut rupanya tidak senafas dengan praktik penyelenggaraan televisi kabel. Frame pembuatan PP tersebut adalah praktik televisi berlangganan seperti Indovision, Cable Vision, dan semacamnya, sehingga syarat administrasi dan perizinannya sangat berat bagi pengelola televisi kabel di daerah. Akibatnya, terjadi pelanggaran copyright atau hak cipta di bidang penyiaran oleh penyelenggara televisi kabel.
Rapim KPI di Cianjur itu kemudian melahirkan berbagai rekomendasi terkait televisi kabel. KPI berpendapat bahwa maraknya televisi kabel di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah blank spot, adalah merupakan potensi lokal yang sangat berkaitan erat bagi kepentingan distribusi informasi dan ekonomi masyarakat daerah yang perlu mendapatkan perhatian.
Berdasarkan asas manfaat yang dianut dalam UU Penyiaran, televisi kabel telah membantu upaya redistribusi siaran kepada masyarakat yang berada di wilayah blank spot atau dengan kualitas siaran televisi yang kurang baik. Untuk itu, televisi kabel harus diarahkan agar dapat berjalan sesuai dengan koridor hukum dan peraturan yang berlaku.
Rapim KPI juga mengamanatkan agar segera disusun konsep peraturan yang dapat mengakomodir keberadaan televisi kabel serta penyusunan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) yang mengatur tentang Lembaga Penyiaran Berlangganan.
Yang menarik, Rapim juga mengamanatkan agar KPI Pusat berkoordinasi dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) untuk menyusun sebuah Peraturan Menteri (Permen) atau Surat Keputusan Bersama terkait dengan Lembaga Penyiaran Berlangganan agar dapat menyerap aspirasi keberadaan televisi kabel.
Rekomendasi-rekomendasi dari Rapim KPI di Cianjur itu sedikit banyak telah melegakan berbagai pihak, terutama yang terkait dengan televisi kabel. Ada semangat baru untuk menjalankan tugas dan kewajiban KPI sesuai amanat UU Penyiaran, salah satunya adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia.
Bagi pengusaha televisi kabel sendiri diharapkan membentuk asosiasi dan menetapkan kode etik bersama agar ada aturan yang bisa ditaati bersama. Asosiasi ini juga yang nantinya akan melakukan kerja sama dengan penyelenggara Lembaga Penyiaran Berlangganan yang sesungguhnya dan selama ini kontennya telah dimanfaatkan oleh pengusaha televisi kabel untuk disiarkan kepada para pelanggannya.
Tentunya kerja sama itu melalui perhitungan bisnis yang disepakati bersama. Misalnya asosiasi televisi kabel inilah yang akan mengurus soal biaya hak cipta penyiaran dari masing-masing anggotanya. Dengan demikian, tidak ada lagi pelanggaran hak cipta seperti yang selama ini terjadi.

Spirit Cianjur itu telah memberikan harapan baru kepada semua pihak. Kita berharap status hukum televisi kabel di daerah akan semakin jelas. Dengan demikian masyarakat sebagai pengguna juga akan semakin nyaman menerima siarannya dan pada akhirnya akan mendorong terbentuknya masyarakat informasi di daerah-daerah. Yang tak kalah pentingnya, spirit Cianjur telah menjadi tanda semakin membaiknya hubungan antara KPI dan Pemerintah, dalam hal ini Depkominfo.

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (***)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

26 February 2008

Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar

Selasa, 26-02-2008 | 19:06:12 
Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi
Laporan: Muhammad Anshor, tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Tawuran Unhas yang menyebabkan 11 korban luka menurut Wakapolresta Makassar Timur Kompol Roh Hadi yang memantau langsung ke lokasi tawuran, insiden tersebut berawal keributan di kantin Jasbog (Jasa Boga) Fakultas Teknik.
 
Keributan tersebut diduga melibatkan dua kelompok mahasiswa yaitu mahasiswa fakultas teknik dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Keributan tersebut berbuntut panjang ketika sekitar 20-an mahasiswa teknik, mencari mahasiswa fisip yang terlibat keributan dengan anak fisip. Di antara mahasiswa yang menyerang dari arah fakultas teknik ada juga yang membawa balok kayu.

"Memang katanya ada penyerangan ke fisip dan itu awal dari tawuran. Kami masih menyelidiki lagi, sementara belum ada mahasiswa yang diamankan," kata Roh Hadi.

Tawuran tersebut melibatkan empat fakultas yaitu fakultas teknik, Fisip, Sastra, Ekonomi melawan mahasiswa Fakultas Teknik.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (rir)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi

sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassarhttp://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassar
Selasa, 26-02-2008 | 15:35:43 
Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi
Laporan: Mursalim/Ansor/Meli. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Mahasiswa universitas terbesar di Indonesia timur, Universitas Hasanuddin (Unhas), tawuran lagi Selasa (26/2) pukul 14.15 wita. Tawuran ini dipicu oleh pemukulan yang terjadi pada Kamis (14/2) di Balai Prajurit M Jusuf saat mahasiwa Teknik Unhas menggelar malam inaugurasi.
 
Tawuran yang terjadi saat ini diduga merupakan kelanjutan dari pemukulan yang terjadi pada malam inaugurasi tersebut. Ketika itu mahasiswa fakultas teknik dipukul oleh mahasiswa fakultas ekonomi.

Dewi, wartawan Identitas Unhas, melaporkan, tawuran ini sudah memakan sejumlah korban. Dari kedua belah pihak. Beberapa mahasiswa terlihat berdarah di bagian kepalanya.

Sampai saat ini tawuran ini masih berlangsung dan belum berhasil dihentikan oleh aparat keamanan kampus. Pihak kepolisian juga belum tiba di lokasi kejadian.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

25 February 2008

Fwd: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"



---------- Forwarded message ----------
From: Febric Fitriansyah <febricfitriansyah@gmail.com>
Date: 2008/2/25
Subject: Re: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"
To: Komunitas Makassar <komunitas-makassar@googlegroups.com>


sumber: Tribun Timur, Makassar
Selasa, 26-02-2008 | 00:44:18 
PSM Batal Gagal Gaet Zulkifli-Hendra
Laporan: Irfan/Aswan. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Bek kiri Zulkifli dan gelandang Hendra Ridwan kemungkinan besar batal bergabung dalam skuad PSM Makassar di Liga Super 2008. Hari ini, dua putra Sulsel itu memenuhi undangan salah satu klub di Pulau Jawa.
 
"Besok (hari ini) saya dan Hendra mau ke Jawa. Salah satu klub di Jawa memanggil kami untuk teken kontrak. Soal harga, kami juga sudah deal (sepakat)," kata Zul yang dihubungi Tribun di ponselnya, beberapa saat lalu.

Saat ditanya nama klub yang dimaksud, pemain PSM di Liga Indonesia VIII ini enggan buka suara. "Tidak enak sebut nama klubnya. Pokoknya, salah satu klub di Jawa. Itu saja," ujar Zulkifli, yang ketika dihubungi lagi jalan-jalan di salah satu mal di Makassar bersama Hendra.

Namun, sumber Tribun menyebutkan, Zulkifli, yang satu paket dengan Hendra, diincar Pelita Jaya Purwakarta, Arema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persema Malang. Bahkan, klub yang dibelanya musim lalu, Persmin Minahasa, juga ngebet memakai tenaganya.

Zulkifli dan Hendra termasuk salah satu pemain yang masuk target buruan utama PSM. Malah, Sabtu lalu, pengurus bertemu mereka untuk membicarakan nilai kontrak. Sayang, pertemuan penting ini berjalan buntu. Antara pengurus dan Zulkifli-Hendra tidak menemui kesepakatan harga.

Kabarnya, Zulkifli dan Hendra masing-masing memasang harga sekitar Rp 650-Rp 700 juta untuk satu musim. Sementara PSM menawar untuk satu pemain sekitar Rp 600 juta ke bawah.

"Saya tidak mau menyebut harga. Itu privasi. Tapi, kami juga layak memasang harga yang pantas. Kalau pun saya dan Hendra batal bergabung di PSM, mungkin kami belum berjodoh," katanya.

Sebagai putra daerah, keduanya berharap kembali membela PSM. "Waktu ditawari main di PSM, saya merasa sangat bangga. Saya ini orang Sulsel, tentulah senang main di daerah sendiri. Apalagi, semua keluarga besar kami ada di sini (Sulsel)," ungkap Zulkifli.(*)


Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)
 




--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

23 February 2008

Check out my Facebook profile

facebook

Check out my Facebook profile


I set up a Facebook profile with my pictures, videos and events and I want to add you as a friend so you can see it. First, you need to join Facebook! Once you join, you can also create your own profile.

Thanks,
Febric

Here's the link:
http://www.facebook.com/p.php?i=1110170857&k=Y5LXY4P3SVVM5BCHUJXYQ3&r&v=2
See who else has invited you to Facebook:
Riyan MangkuraRiyan Mangkura
0 friends
0 photos
This e-mail may contain promotional materials. If you do not wish to receive future commercial mailings from Facebook, please opt out. Facebook's offices are located at 156 University Ave., Palo Alto, CA 94301.

Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar


Sumber: Koran Tribun Timur, Makassar

Sabtu, 23-02-2008 | 20:56:27 
Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar
Laporan: Meliana Bory. mhellonk_ftuh@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Pemeran utama pria film From Bandung With Love, Richard Kevin, rupanya sudah dua kali ke Kota Makassar. Baik artis, wisatawan, ataupun hanya sekadar singgah ke kota yang dijuluki kota Anging Mammiri ini, tidak bakalan merasa afdal jika tidak mencoba masakan khasnya.
 

Hal inipun juga dirasakan Richard Kevin. Dua kali kunjungannya ke kota ini, hidangan coto Makassar, merupakan makanan yang menjadi favorit sekaligus dirindukannya.

"Gue paling suka makan makanan satu ini, aroma dan rasanya enak," tuturnya saat mengikuti kegiatan road show fil From Bandung With Love, di SMA Kartika Chandra Kirana (Kachak) Makassar, tadi siang. Kegiatan tersebut digelar oleh Telkomsel.

Selain Kevin, salah seorang pemain pendukung di film yang diproduseri oleh Lghthouse Production itu, Lulu, juga hadir dalam kegiatan itu. Meski baru pertama kali menginjak kota yang sudah berusia 400 tahun ini, Lulu, sangat penasaran dengan rasa yang didapatkan dari sop konro.

"Pokoknya hunting makanan, salah satunya sop konro wajib dilakukan. Saya mau rasa masakan khas yang satu itu," katanya yang disertai senyuman. (*)



Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (asw)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

TIPS MENAIKKAN PAGE RANK DAN TRAFIK WEBSITE DARI SUBMITEXPRESS.COM

Ini informasi yang sangat kaya menganai bagaimana cara menaikkan page rank dan traffic ke website kita. Semoga bermanfaat.

SumbeR: http://www.submitexpress.com/newsletters/feb_24_05.html

Submit Express Newsletter #66
Feb 28 2005
 

Table of Contents

1- Search Engine Strategies in New York City Feb 28-March 3
2- How to find directories that would increase your Search Engine Rankings
3- New Google HTML Tag Disallows Link Spam
4- About.com Purchased by New York Times
5- New MSN Search Finally Released with Mixed Reviews

 

$100 of FREE advertising at www.metricsdirectoffer.com/sen1 . Bring your site up to 6,500 visitors for FREE with $100 of free search advertising from MetricsDirect. Been using Overtur or Google to marke online? You're missing a big opportunity. With 20 million users, MetricsDirect delivers customers, right when they want your product.

Visit www.metricsdirectoffer.com/sen1 for $100 of FREE advertising.

automatic URL submission free

1- Search Engine Strategies in New York City Feb 28-March 3

Search Engine Strategies show is going to be in New York City next week Feb 28-March 3, 2005 and we will be exhibiting there. This is the premier Search Engine Marketing show held in several locations every year. Many search engine representatives will be on hand to speak. This year Jerry Yang CEO and co-founder of Yahoo will be speaking at the keynotes. Many SEO companies will be exhibiting and best of all it's a chance to mingle with like minded SEO professional and network. This is an event not to be missed, especially if you are in NY Area.

Make sure to stop by our booth and if you mention that you are a member in our Newsletter you will receive a T-shirt.

We are also offering 50% discount conference passes. Contact us if you would like a discount pass.

For more details see:

http://www.jupiterevents.com/sew/winter05/index.html

In this issue you will find a good article about how to find the best directories to submit to that will benefit your rankings as well as news about purchase of About.com by New York Times and the launch of New MSN Search.

Feel free to forward this email to all your friends that have websites and could benefit from this information.

Subscription is completely free and can be obtained at:
http://www.submitexpress.net/newsletters.html

Thanks,
Pierre Zarokian
President, Submit Express, Inc.

automatic URL submission free

Need a Merchant Account?
Visit Total Merchant Services

automatic URL submission free

2- How to find directories that would increase your Search Engine Rankings

Directory submissions if done right could be a great way to increase the number of links to your website and hence increasing your rankings. One major benefit the directory links provide is that the link would be from a highly relevant category to your site, which now days could be a factor in deciding the theme of your site and helping you rank better for keywords related to that topic.

When doing directory submissions there are several factors to look for in picking the right directories and not wasting your time or money.

A- Does the directory have a PageRank?

Check if the directory has a high PageRank. A PageRank of at least 5 is preferred for the main page. Also, check the internal category pages of the directory to see if PageRank is passed on to the internal pages, most importantly you want the category that your site would possibly be listed under to have a at least a PageRank of a 2. The way the Google PageRank system works is that a link from a higher PageRank page will give you a higher value. Getting links from low value PageRank sites is a waste of time, unless you think the PR will go up sometime in the next few months.

B- Does the directory use dynamically generated pages that have trouble getting indexed in search engines?

A quick way to find out if the category pages of the directory are getting indexed would be to use the site command in Google and Yahoo to see if there are many pages that are indexed. The command is typed in the following format in Google search box:

Site:www.domainname.com

If you see hundreds of pages listed with their own unique title tags and descriptions, that is a good sign that the directory is search engine friendly and you should continue to the next step. If not, forget about using this directory.

C- Does the directory give you direct link to your site or does it use a tracking code?

Some directories will not give you a direct link to your domain, meaning they will also not pass on a link value or PageRank. The easiest way to check for this is by holding your mouse on some existing site in the directory and check the URL appearing on the bottom of your browser. If the link shows a tracking URL, then you have your answer: stop right there. Skip submitting to that directory.

If you see a direct link to your site that is a good sign, but still does not mean they are linking directly as they could be using a JavaScript to hide the fact or they may be even using the new Google "Rel" Tag (which is explained in more detail in the next section of this newsletter). At this point you need to check the source code of the site, by doing a View Source on your browser or using our PageSnooper tool: http://www.submitexpress.com/snooper/

Check the source code of the site to see if the links are a direct link using HTML tag such as:
<a href="http://www.submitexpress.com/">Submit Express</a>

If it is a JavaScript link, or a tracking URL or if it has a Rel NOFOLLOW tag, then you also want to skip this directory. The Rel NOFOLLOW Tag will be something like this:

<a href="http://www.submitexpress.com/" rel="NOFOLLOW">Submit Express</a>

The Rel NOFOLLOW Tag tells Google and other search engines not to follow that link or give it credit. It was created for site owners to control spam on Blogs, forums and guest book type sites, but some others have started using this tag to try and keep PageRank Value from passing on to other external sites and keep their own rankings higher.

D- Does the category that you are submitting to have too many sites listed?

Preferably you want to be listed on a page of the directory that does not have too many other sites listed. We prefer 25 sites or less per page and no more than 50 at worst case scenario. Google has published in their Webmaster Guidelines page to keep links under 100. However, the way the Google PageRank system works is that the more links on a page the lesser value is passed on to each site, so you should try to find categories that do not have too many other sites listed.

E- Does link credit get passed on to the sites listed in the directory?

Pick several random sites from the directory, preferably from pages with at least a PR 3 and check their backlinks in Google, Yahoo and MSN. In Google and MSN you would check by the following syntax:
link:www.domainname.com

In Yahoo type in this format:
linkdomain:www.submitexpress.com

What we are looking for here is to check the results and see if there is a link from the particular directory appearing in the search results. This might be a little time consuming if you get hundreds of backlinks in the results. If the link command is showing hundreds of links for the site you checked, it is probably good idea to skip checking that one and go back to directory and pick another site to check. Keep doing this until you find a site with less than 50 links. Then go though the search results to see if you can find a result showing a link from the directory.

In our past experiments, we've found that most of the time Google would not show backlinks to many of the sites we checked from the directories in question, especially if the PageRank of the category of the directory we were checking was less than 4. However, this does not mean it is a bad directory. Keep checking several sites, maybe about 10-20 and if you find at least one backlink in Google then that is a very good sign.

Usually Yahoo and MSN display more backlinks then Google does, so it also could mean that directory links could benefit you more in Yahoo and MSN, more than in Google. If you do not find backlinks in Google to justify a submission to the particular directory, do not discount that directory, because you could still get a benefit in rankings in Yahoo and MSN.

F- Should you choose free directories or fee based directories?

Many free directories are tough to get in due to the volume of submissions they receive. In addition, many are not actively adding new sites as the owners are either too busy or already make enough money from advertising or paid submissions to bother looking at free submissions. However, if you have the time and you feel that the free directory you are looking at is an important one and there are signs that it is getting updated often, then go ahead and submit to them, if the above criteria pass.

In the other hand fee based directories offer a guaranteed review within a few days, but not necessarily a guaranteed inclusion. Make sure to read the submission criteria before you submit, because sometimes if your site does not correspond to their standards, then your site would get declined and you would most often no get a refund. There are hundreds of directories that have a low submission fee of $20.00 to $40.00 that are defiantly worth the price. There are a few such as Yahoo and business.com that charge much more, which should still be considered due to their popularity and authority.

G- Should you choose general directories or industry related directories?

In our opinion both general directories and industry related directories would benefit your rankings as long as they pass our criteria above. In addition, some industry specific directories might bring you additional traffic, so you should definitely try and find specific directories in your industry and consider getting listed in them.

Now we are going to do some of the leg work for you and recommend some good directories that we have found based on the above criteria. Please note we have broken down the directories in free or fee based, but some directories might have both options, which would be indicated.

Free Directories:

Open Directory : This is one of the most popular directories. It is a human based edited directory that is owned by AOL. Hundreds of other sites use the data from this directory for their own directories. Most importantly Google uses this to power their Directory section. A link in DMOZ is a huge ranking factor due to its popularity. However, it is very tough to get listed in DMOZ as it is volunteer based and many volunteers are too slow in editing sites. You might be looking at an average of 6-month listing period. They also have very strict listing criteria.

Joe Ant : Free submission if you become an editor or $39.99 one-time fee, for fee based submission. Main page is PR 6 and many internal category pages have high PR.

About.com : About.com is a huge information and resource site. Many categories have their own editors that write articles on regular basis and sometimes recommend related websites. If you believe that you have a quality site that is unique in content or offerings, then write to the editors and request a mention or link.

Wikipedia : This is not exactly a directory. It is an open source encyclopedia that anybody can contribute to in real-time. In most pages you are allowed to suggest some related sites. If the topic is not too competitive then chances are if you add your link, it will remain there for a long time. However, in competitive topics we have found that links get removed very quickly, sometimes within hours. Anyway, it does not hurt to try.

Fee Based Directories:

Yahoo: $299.00 (Annual Fee)
A listing in Yahoo directory is very beneficial in rankings, especially in Google. Most Yahoo directory pages have high PageRanks. We highly recommend paying this fee to get listed in Yahoo, especially if the category you would be listed under has at least PR 3 or more.

Business.com: $199.00 (Annual Fee)
Business.com is a B2B directory, so you can only submit if you provide services or products to businesses. In certain occasions some consumer sites get through the cracks, but most often you might get declined if you submit a consumer related site and loose your submission fee. Business.com recently raised their directory submission fee from $99.00/yr to $199.00/yr. Up until that time we were always highly recommending a listing in Business.com. However, with the fee hike, there might be better places that you could spend this money and you should only consider getting listed in Business.com, if you are in a highly competitive industry and the category that you would be listed at has at least a PR 3.

GoGuides.org: $39.99 (One Time Fee)
GoGuides.org was formed by an ex-editor of the original GoGuides Directory which was part of Infoseek. Infoseek was bought out by Disney several years ago and renamed to go.com and the GoGuides directory was put to sleep. This directory has done a good job to bringing back to life a similar version of the old directory. The main page has PR 6 and many internal pages have high PR.

 

Gimpsy: $40.00 (One Time Fee) or Free
Here is another directory with a PR of 6 and internal category pages having high PR's. The fee based submission will also list you in the top of the category for 90 days. The free submission states that it would take over 4 months to get reviewed, so we do not recommend that option. They will also refund you $20.00 if your submission is declined.

Best of the Web: $29.95 Regular Sites and $49.95 Adult Sites (One Time Fee)
This one has a PR of 7 on the main page and many internal categories of PR 5. This is one of the oldest directories on the net and has been around since 1994.

Microsoft Bcentral Directory: $49.00 (Annual Fee)
The main page has PR 7 and most internal pages have high PR. The only problem with this one is that it lists 10 sites a page, so new submissions might end up on the bottom or last page which has the least PR. Before you submit, check the category that fits your site best and go to the last page to see if it has PR of at least 3.

 

automatic URL submission free

Yahoo SiteMatch Guaranteed Exclusion

You can submit your site to Yahoo/Overture Site match from our site.
Get listed in Yahoo, AltaVista, AllTheWeb, HotBot and others within 48 hours.

automatic URL submission free

3- New Google HTML Tag Disallows Link Spam

Google has launched a new NOFOLLOW tag to be used primarily for Blogs, Forums and Guest Book type sites that get a lot of link spam. This is to prevent spammers from getting credit on their links. The site owners need to implement this on their programs so that the tag gets inserted automatically.

The tag is in this format: rel="nofollow"

So for example, if your HTML link tag is as follows:
<a href="http://www.yahoo.com/">Yahoo</a>

Then you would do this:
<a href="http://www.yahoo.com/" rel="nofollow">Yahoo</a>

MSN and Yahoo are following suit and have already announced that they will support this tag.

Here is more info about it:
http://www.google.com/googleblog/2005/01/preventing-comment-spam.html

 

automatic URL submission free
WordTracker - Looking for the best keywords to use for your site?

WordTracker is a unique tool that combines keyword popularity with lateral searches and misspellings and matches these keywords with actual competition in several major search engines. This gives you a huge list of keywords sorted by popularity versus competition, so you know which keywords to target first. Try it out now at:

http://our.affiliatetracking.net/wordtracker/af.cgi?355

automatic URL submission free

4- About.com Purchased by New York Times

In the recent weeks there was a bidding war between Google, Yahoo, New York times and others to purchase About.com. New York Times ended up to be the winner at $410 million price tag in an all cash deal. About.com was part of Primedia, which originally purchased About.com in 2000 for $690 million. NY Times is looking to increase their online presence and this should be a very good deal for them. It should be interesting to see how NY Times will integrate About.com with their newspaper.

The Senior Vice President for Digital Operations at the New York Times was quoted saying: "Frankly, they bring a lot of competencies to us. They're the leaders in search-engine optimization."

It appears that he is really referring to great rankings about.com has for many of their pages, whereas NYT does not rank well due to their news pages expiring after one week. Wow, what a stupid reason to buy a company. NYT could have easily hired a search engine optimization company like us to get them great rankings and we would have charged less than a $1 million.

Here is a little more on the subject:
http://journalism.nyu.edu/pubzone/weblogs/pressthink/2005/02/20/abt_nyt.html

To read more about the about.com deal see below:
http://newyorkbusiness.com/news.cms?newsId=9963

automatic URL submission free

5- New MSN Search Finally Released with Mixed Reviews

In the first week of February MSN finally released its new search engine to the public and has started advertising heavily on TV. The new MSN Search has features such as the ability to search for local retailers, a toolbar that lets you search your own hard drive, and a feature to search by criteria such as the last time a site was updated.

The new site also has a lot of ads, including on top of regular search results on the right side and on the bottom.

"Now, we have our platform in place. We think it's super competitive to what's out there," said MSN search and shopping corporate VP Christopher Payne.

Prior to MSN launching its own engine the results used to come from Yahoo. Many welcomed the new engine, which was a much needed addition to increase the playing field from current monopoly by Google.

To read more about the new MSN Search see below:
http://www.clickz.com/experts/search/opt/article.php/3467021

For over a year now, MSN has been saying that they would be launching a new search engine to better compete with Yahoo and Google. Now for the first time, the public ge


automatic URL submission free

Is your site anywhere to be found in the search engines? Do you need to be in the top 10 of search engines, but don't know how? Are you tired of trying everything you possibly can and still are nowhere to be found?

If you need help getting your site in the top 10 of major search engines, please check out our search engine optimization services:
http://www.submitexpress.com/optimize.html

We guarantee results or your money back.

We can also give you free advice when you order our 75,000+ Search Engine Submission. We will visit your site and send you a list of suggestions on how to improve your rankings. See details at:
http://www.submitexpress.com/submit2500.html

Don't just submit your site to the search engines, Submit it Right .

automatic URL submission free

Submit Express
315 W Verdugo Ave, Suite 101
Burbank, CA 91502
Website: http://www.submitexpress.com

Past Issues of this Newsletter:
http://www.submitexpress.com/newsletters/

automatic URL submission free
Copyright 2004 Submit Express - No part of this newsletter may be copied or published without prior permission, but please feel free to forward this to all your friends as long as you keep it in its entirety.


--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

22 February 2008

Sebulan, Hampir 1.000 Unit Mobil Terjual di Makassar

Berapa unit mobil yang laku di Makassar dalam sebulan? Cukup banyak. Data Samsat Makassar yang dikutip koran Tribun Timur, Makassar, dalam sebulan terjual 798 unit (data Januari 2008). Toyota Avanza memimpin dengan 71 unit, disusul kembarannya, Daihatsu Xenia dengan 69 unit.

Di mobil medium, Daihatsu mengalahkan Toyota untuk produk Daihatsu Terios (35 unit). Toyota Rush hanya terjual 22 unit.

Pertarungan Suzuki dan Honda di kelas sedan menengah cukup seru. Ini datanya:

Jumat, 22-02-2008 
Suzuki Swift Salip Honda Jazz
Makassar, Tribun - Untuk pertama kalinya sejak tahun 2004, penjualan Honda Jazz ditaklukkan Suzuki Swift.
Swift menguasai pasar di kelas city car medium dengan membukukan penjualan 33 unit per Januari 2008 di Makassar. Sedangkan Jazz hanya terjual 29 unit.
Sales Supervisor PT Megahputera Sejahtera (MpS), Ricky, di Makassar, Kamis (21/2), mengatakan, selama ini Swift selalu menempati posisi tiga dalam penjualan. Namun, kali ini banyak dilirik konsumen.
 
Apakah itu karena reposisi segmen dan penurunan spesifikasi yang dilakukan Indomobil? Ricky mengaku bahwa hal itu tak dapat dipisahkan.
Reposisi segmen dan penurunan spesifikasi membuat harganya turun sekitar Rp 10 juta-Rp 20 juta. Harga baru Swift Rp 141,85 juta-Rp 152,95 juta. Harga lama Rp 157,5 juta-Rp 178,5 juta.
"Selain harga yang lebih terjangkau, stoknya juga banyak," katanya. Kondisi berbeda ketika masih CBU (completely built up/impor utuh) dari Jepang, MpS terkendala stok. "Tapi setelah di CKD (completely knock down/diimpor terurai lalu dirakit di Indonesia)- kan, maka stoknya ready," ujarnya.
Data market di atas terlihat pada data yang dirilis Samsat Makassar. Dari data ini pula terlihat bahwa posisi Toyota Yaris yang selama ini membuntuti Jazz, kini terlempar ke posisi tiga dengan membukukan penjualan 17 unit.
Sisanya, merek lain (Daihatsu Sirion, Nissan Livina, Hyundai New Getz, dan Kia Pride) sebanyak enam unit.
Total penjualan city car medium per Januari 2008, sebanyak 85 unit. Jumlah ini lebih baik dibanding Januari 2007 yang hanya terjual 67 unit.
Ini berarti, pasar mobil yang berbasis sedan ini tumbuh 21,17 persen.
Tahun 2007, city car medium yang terjual 624 unit. Jazz memimpin pasar dengan membukukan penjualan 398 unit, Yaris 137 unit, Swift 54 unit, Daihatsu Sirion 14 unit, Hyundai Getz 10 unit, Suzuki Aerio sembilan unit, dan sisanya merek lain dua unit.
Honda Jazz
Branch Manager PT Honda Sanggar Laut Selatan (HSLS), Dewi S Tanjung, mengatakan, cuaca yang tak menentu menyebabkan pengiriman kendaraan tergangganggu.
Hal itulah yang dinilai menjadi penyebab pasokan Jazz ke Makassar berkurang yang berdampak pada pasar.
"Stok Jazz tetap aman dan peminatnya tetap banyak. Namun, kami terkendala pada pengiriman unit karena cuaca tidak menentu. Akibatnya, stok Jazz terkumpul di perusahaan ekspedisi," ungkap Dewi.
Namun, dia mengaku belum mengetahui data penjualan Jazz per Januari 2008 di Makassar.
HSLS merupakan satu dari tiga diler Honda di Makassar, selain PT Honda Makassar Indah dan PT Honda Remaja Jaya.
Dewi juga membantah stok Jazz mulai berkurang seiring dengan bakal hadirnya Jazz baru yang rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun 2008.
Faktor lainnya, konsumen Honda kini banyak melirik ke All New CR-V yang dibanderol Rp 292-325,5 juta.
Chery
Masih data Samsat Makassar, terlihat bahwa selain Suzuki yang membuat kejutan, mobil Cina, Chery juga unjuk gigi. Buktinya, Chery yang memasarkan QQ untuk segmen pasar city car low membukukan penjualan lima unit.
Sedangkan pesaingnya seperti Karimun Estilo dan Picanto penjualannya hanya tercatat masing-masing satu unit.
Mobil kecil untuk penjelajah kota ini membukukan penjualan total 10 unit. Dibandingkan Januari 2007, total penjualan city car low hanya tiga unit. Berarti, terjadi peningkatan signifikan.
Baru-baru ini, Chery melalui main dealer PT Megahputera Perkasa (MpP), mendatangkan sport utility vehicle (SUV) Tiggo dengan harga Rp 155 juta. Jika melihat wajah depan mobil asal Tirai Bambu ini, mirip dengan asal Korea, Kia Sorento. Sedangkan bokongnya mirip Toyota RAV4 dan Honda CR-V generasi pertama.
Sepanjang tahun 2007, city car low yang terjual 80 unit. Suzuki Karimun Estilo memimpin pasar dengan membukukan penjualan 62 unit, lalu Hyundai ATOZ delapan unit, Kia picanto delapan unit, dan sisanya merek lain dua unit.
Mobil yang cukup laris lainnya adalah Avanza 71 unit, Xenia 69 unit, Innova 51 unit, APV 42 unit, Terios 35 unit, Swift 33 unit, Grand Livina 31 unit, Honda Jazz 29 unit, Grand Vitara 25 unit, dan Rush 22 unit.
Total mobil yang terjual di Makassar per Januari 2008 sebanyak 798 unit. Market Makassar merupakan pencerminan mobil yang terjual di Sulawesi Selatan, yang mana 80 persen mobil terjual di Makassar.

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan Tribun
Timur edisi cetak: 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (eki)

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

20 February 2008

Population by Age Group and Sex in Sulaewesi Selatan, 2005

Sumber: http://sulsel.bps.go.id/pop/pop_1.3.html

Data tahun 2005. Data terbaru dari website Biro Pusat Statistik Sulawesi Selatan belum ada.

Population by Age Group and Sex in Sulaewesi Selatan, 2005

Age Group
Male
Female
Total
Sex Ratio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
0â€"4
367 541
349 150
716 691
105,27
5â€"9
421 054
388 197
809 221
108,46
10â€"14
419 723
383 197
802 920
109,53
15â€"19
366 074
374 226
740 300
97,82
20â€"24
289 492
347 544
637 036
83,30
25â€"29
276 180
329 640
605 820
83,78
30â€"34
289 708
314 632
604 340
92,08
35â€"39
268 273
295 714
563 987
90,72
40â€"44
215 566
230 580
446 146
93,49
45â€"49
184 282
196 427
380 709
93,82
50â€"54
153 949
167 853
321 802
91,72
55â€"59
114 958
138 677
253 635
82,90
60+
275 044
337 050
612 094
81,60
Not Stated
-
-
-
-
Total
3 641 844
3 852 857
7 494 701
94,52

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

DPRD Parepare: Banyak Televisi dan Radio Liar

SUMBER: http://www.tribun-timur.com/view.php?id=64891&jenis=Makassar
Rabu, 20-02-2008 | 17:50:24 
DPRD Parepare: Banyak Televisi dan Radio Liar
Laporan: Ridwan Putra, tribuntimurcom@yahoo.com
 
Parepare, Tribun - Anggota DPRD Parepare meminta wartawan yang melaporkan stasiun televisi kabel CTV Pare ke dewan dan polisi agar juga melaporkan stasiun televisi maupun radio yang tidak resmi. Sebab di Parepare banyak stasiun liar yang beroperasi. CTV dilaporkan karena tidak berizin.
 
"Ini tidak adil, masa hanya CTV yang dilapor sementara ada sejumlah stasiun siaran audio lain di Parepare yang juga illegal," kata anggota Komisi B Muhammad Haidir, beberapa menit lalu.

Politis PAN ini menilai, jika hanya CTV yang disoroti maka terkesan ada kepentingan sepihak sementara media audio lainnya di Parepare jelas-jelas ada yang tidak memiliki izin.

"Kalau perlu laporkan semua yang tidak memiliki izin. Seperti radio siaran di Parepare. Setahu saya, cuma ada dua yang memiliki izin resmi yaitu Radio GISS dan radio Mesra FM," paparnya.

Anggota dewan lainnya, Abd Rahman Saleh, mendesak pimpinan dewan agar menyelesaikan persoalan tersebut.(*)

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan Tribun
Timur edisi cetak: 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555). (lim)
 

Febric Fitriansyah wants to chat

-----------------------------------------------------------------------

Febric Fitriansyah wants to stay in better touch using some of
Google's coolest new
products.

If you already have Gmail or Google Talk, visit:
http://mail.google.com/mail/b-47724b57ed-71c8717b42-70636a011363dda7
You'll need to click this link to be able to chat with Febric Fitriansyah.

To get Gmail - a free email account from Google with over 2,800 megabytes of
storage - and chat with Febric Fitriansyah, visit:
http://mail.google.com/mail/a-47724b57ed-71c8717b42-b5e875b77c

Gmail offers:
- Instant messaging right inside Gmail
- Powerful spam protection
- Built-in search for finding your messages and a helpful way of organizing
emails into "conversations"
- No pop-up ads or untargeted banners - just text ads and related information
that are relevant to the content of your messages

All this, and its yours for free. But wait, there's more! By opening a Gmail
account, you also get access to Google Talk, Google's instant messaging
service:

http://www.google.com/talk/

Google Talk offers:
- Web-based chat that you can use anywhere, without a download
- A contact list that's synchronized with your Gmail account
- Free, high quality PC-to-PC voice calls when you download the Google Talk
client

Gmail and Google Talk are still in beta. We're working hard to add new features
and make improvements, so we might also ask for your comments and suggestions
periodically. We appreciate your help in making our products even better!

Thanks,
The Google Team

To learn more about Gmail and Google Talk, visit:
http://mail.google.com/mail/help/about.html
http://www.google.com/talk/about.html

(If clicking the URLs in this message does not work, copy and paste them into
the address bar of your browser).

Makassar Kotor, Di Mana Petugas Kebersihan



Makassar Kotor, Di Mana Petugas Kebersihan



BEBERAPA pekan terakhir, pusat Kota Makassar terlihat sangat kotor. Sampah busuk berserakan di pinggir beberapa ruas jalan.
Beberapa saat yang lalu, sampah menumpuk di trotoar Jl Gunung Bawakaraeng, sekitar 50 meter dari traffic light.
Masuk ke Jl Cenderawasih, keadaan lebih parah. Tidak jauh dari kampus Akpar, sampah menumpuk di tepi jalan. Sampah juga terlihat persis di depan kampus Akpar.
Bergerak sedikit, persis di samping pintung gerbang lorong Baji Bicara, sampah menumpuk tak terangkut.
Sampah-sampah yang jorok itu bersaing dengan pemandangan baliho para calon wali kota.
Di Jl Andi Tonro, pengguna jalan tidak hanya dipusingkan oleh sampah yang berserakan setiap hari di luar kontainer sampah di samping kampus YPUP.
Kontainer sampah itu diletakan begitu saja setiap hari nyaris di tengah jalan sehingga kerap menjadi sumber kemacetan.

--
Kabar dari Makassar
www.tribun-timur.com

16 February 2008

Kepedulian Sosial di Hari Valentine

Sabtu, 16-02-2008
Kepedulian Sosial di Hari Valentine
Oleh
Ulfiani Rahman
Anggota kelompok diskusi Menara Ilmu

Jika hari valentine sudah disiapkan dengan segudang rencana yang hanya menyenangkan sesaat, marilah mencoba melakukan perayaan valentine tahun ini dengan penuh kepedulian kepada sesama sebagai bentuk luapan kasih sayang dengan berbagi secara moril ataupun materil


Sudah sejak lama sebagaian masyarakat dunia menggandrungi perayaan hari berkasih sayang sebagai hari yang dinanti-nantikan. Terutama bagi kawula muda-mudi. Tetapi tidak menutup bagi mereka yang berusia tidak muda lagi. Bahkan tradisi ini tidak hanya disambut oleh mereka yang berada diperkotaan saja, tetapi juga bagi mereka yang berada di pedesaan.

Sabtu, 16-02-2008
Perdagangan Wanita
Salam Tribun
 
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dan Polisi Kuala Lumpur berhasil membongkar perdagangan manusia untuk menjadi pelacur di beberapa hotel di Kuala Lumpur. Sebanyak enam wanita Indonesia berhasil diselamatkan dari bisnis haram itu.
Komisaris Besar Polisi Setyo Wasisto SH, petugas penghubung Polri di KBRI Kuala Lumpur, Rabu (13/2), mengungkapkan, Satgas KBRI bersama polisi Kuala Lumpur menemukan enam wanita Indonesia itu saat melakukan penggerebekan di Hotel Malaya, Kuala Lumpur.
Perdagangan wanita merupakan kejahatan transnasional yang terorganisasi, di samping penyelundupan orang, perdagangan narkoba dan penyelundupan senjata. Perdagangan wanita sering melintasi batas-batas teritorial negara. Namun, tak selamanya perdagangan orang harus melintasi batas negara.

Jumat, 15-02-2008
Paradigma Pendidikan Islam dalam Masyarakat Plural
Oleh
Arhanuddin Salim
Mahasiswa Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar

Untuk mau berbagi kemanusiaan, maka pendidikan Islam perlu memahami eksistensi umat agama lain sebagai sesama makhluk Tuhan dengan dialog dan toleransi. Dialog merupakan konsekuensi dari keberagamaan dalam kehidupan masyarakat yang plural

Kecenderungan kekerasan bernuansa agama, juga konflik etnik yang makin kental di beberapa bagian wilayah Indonesia, makin mengancam keberadaan masa depan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang dikenal sangat majemuk ini. Kekerasan tersebut tentu saja tidak boleh berkembang dan dibiarkan sedemikian rupa. Ini tidak dapat dilepaskan dari upaya setiap elemen bangsa untuk mencari jalan keluar dari ancaman konflik agama dan etnik.

Jumat, 15-02-2008
Bank untuk UMK
Salam Tribun
 
KEBIJAKAN dunia perbankan, sampai saat ini, belum sepenuhnya berpihak kepada dunia usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Jumlah usaha mikro, kecil, menengah yang sudah menikmati kucuran kredit untuk mengembangkan usaha masih terbilang sedikit.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM, Fadjar Sofyar, mengungkapkan di Jakarta, dari sebanyak 48,9 juta usaha mikro kecil menengah yang tersebar di Indonesia, baru 19,1 juta yang bisa mengakses kredit perbankan. Sebanyak 29,8 juta usaha mikro kecil menengah tetap menggantungkan harapan mendapat kredit pada sektor informal.
Kendala untuk memperoleh kredit perbankan antara lain sulitnya memperoleh jaminan kredit dan terbatasnya lembaga penjamin kredit koperasi dan usaha kecil. Begitu pula regulasi bank dalam menilai kredit, di antaranya aspek jaminan. Manajemen dan administrasi UMKM juga kurang memadai sehingga menyulitkan evaluasi kelayakan usaha maupun kinerja keuangannya.

Kamis, 14-02-2008
Inovasi Media Sebagai Keharusan
Opini Tribun
 
Oleh: Aswar Hasan, Ketua KPID Sulsel

Pada tahun 1990 Bill Gates meramalkan, 10 tahun lagi (tahun 2000) surat kabar tercetak akan mati. Tetapi setelah sepuluh tahun berselang, pendiri Microsoft tersebut, kembali merevisi prediksinya, kemungkinan sekitar 50 tahun lagi ke depan, ramalannya akan mewujud.

Kamis, 14-02-2008
Kerusakan Terumbu
Salam Tribun
 
SUMATERA Barat atau Sumbar mengalami kerugian 90,55 juta dolar AS, sekitar Rp 815 miliar setahun akibat kerusakan 34 persen kawasan terumbu karang di perairan lautnya. Jika dihitung kerusakan terumbu karang pada seluruh perairan laut Sumbar yang berhadapan dengan lautan Samudera Hindia nilai kerugian akan lebih besar.
Peneliti kelautan dan perikanan dari Program Pasca Sarjana Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta, Indrawadi mengungkapkan di Padang, Minggu (10/2),
nilai kerugian jauh di atas keuntungan dari tindakan eksploitasi kekayaan laut dengan cara merusak terumbu karang seperti menggunakan bom ikan atau racun.


www.tribun-timur.com
Harian Tribun Timur, Makassar (Sulawesi Selatan, Indonesia)


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Obrolan tentang TV Lokal, Originalitas sebagai Kekuatan

TV Lokal vs TV Nasional


http://onlysenja.ngeblog.net/2007/09/19/tv-lokal-vs-tv-nasional/
September 19, 2007 at 05:36 AM by senja
Entah mengapa, kantor saya didesain sedikit kedap suara dari bisingnya dunia luar. Alhasil deru motor dan mobil serta hujan, bahkan adzan tidak bisa terdengar. Kendati bisa melihat luruhnya matahari sore hari lewat kaca ruangan, namun tetap saja mendatangkan keraguan akankah sudah waktunya berbuka puasa..
Salah satu alternatifnya, kadang saya ngecek magrib via temen-teman yang ada di list YM. Atau yang paling mungkin adalah nyetel tv lokal Semarang untuk mengikuti beduk magrib…kegiatan nonton tv lokal Semarang inilah yang lantas menjadi aktifitas rutin saya (kami). Menjelang dan sesudah magrib, acara tv lokal itu kerap diisi dengan program-program features, misalnya buka puasa bersama di masjid Kauman, atau menelusuri masjid-masjid unik di Semarang dan Jateng. Ada juga acara serupa wisata kuliner, dan semacamnya…
Jujur sebelumnya saya jarang nonton tv Semarang. Kalau dah nyampe kantor, biasanya nonton Liga Indonesia (kalau pas jam dan harinya), atau liat berita di metro TV…
Dalam ilmu jurnalistik, ada istilah yang bernama proximity atau kedekatan. Jika dihubungkan dengan konteks berita (konsep berita ini berkembang seiring jaman dan jenis media massa-nya. Kedekatan diartikan sebagai sebuah hal atau peristiwa yang dekat dengan pembaca atau penontonnya akan lebih berharga atau menarik ketimbang peristiwa yang tidak punya kedekatan psikologis dengan penikmat program atau berita. Misal, kecelakaan di Palembang tentu dipandang sebagai berita yang menarik dan penting bagi penduduk Palembang ketimbang masyarakat Papua. Sebuah peristiwa yang besar, seperti tsunami di Aceh memang akan menjadi perhatian nasional, namun nilai kedekatannya tentu lebih mengena dengan masyarakat Sumatra—misalnya– ketimbang orang Madura. Dan banyak lagi contoh lainnya. Proximity kemudian berkembang menjadi rasa lokalitas yang kemudian menjadi sajian atau kekuatan utama media-media lokal. Untuk media cetak misalnya, isu-isu yang diangkat koran asli daerah itu seperti Suara Merdeka (Semarang) atau Pikiran Rakyat (Bandung) pasti lebih ke arah hal-hal yang ber-implikasi langsung dengan daerahnya. Akan sulit diterima jika headline Suara Merdeka melulu isu internasional padahal di Semarang sedang geger pembangunan jalan tol Semarang-Solo (misalnya). Suara Merdeka pasti akan lebih memilih mengangkat isu jalan tol (jika setelah dipilah pada hari itu, isu yang terpenting adalah jalan tol) dibandingkan dengan kecelakaan pesawat di India yang menelan ratusan korban jiwa.
Di media cetak, kekuatan "rasa" lokal menjadi koran daerah makin diminati dan lantas kedudukannya susah digeser oleh koran nasional. Ide ini kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah kebijakan untuk membuat sisipan atau edisi daerah dalam setiap koran nasional. Misal, Kompas dan Sindo nasional ada sisipan untuk Jateng-DIY dan Jawa Pos dengan Radar-Radarnya. Grup-grup media besar membuat gurita media di semua daerah di Indonesia. Ini adalah –selain kepentingan bisnis—usaha untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat lokal….
Nah, strategi ini ditiru oleh TV…
Sayangnya, hingga kini langkah itu tidak sesukses media cetak.
Saya pribadi, ternyata setelah sering berbuka dengan pedoman bedug TV lokal Semarang, juga ternyata merasa kurang nyaman dengan sajian TV lokal. Padahal dari aspek kedekatan, apa yang mereka angkat seharusnya sangat akrab dengan keseharian orang Semarang.
Sebagai orang awam, saya merasa, ada gambar dan suasana yang tidak bisa ditampilkan oleh TV lokal. Baik dari segi yang paling minimal, seperti grafis, musik iringan, gaya hingga ke hal-hal yang substansi seperti ide cerita dan alur …
Oke, masalah pendapatan iklan memang kerap menjadi batu sandungan bagi mereka untuk tampil lebih indah dan tak kalah menarik dari pada tv swasta/nasional. Lantas apa ini tidak bisa dikoreksi. Pasti bisa. Nah sebenarnya kenapa ya programnya tidak semengkilap tv swasta???
Sudah 2 hari ini saya memikirkannya, dan ada beberapa kesimpulan yang saya anggap cukup mewakili kegusaran saya…
Sebenarnya menekan bugdet anggaran bukan hanya milik TV lokal, TV nasional dan swasta pun melakukan hal yang sama. Buktinya, banyak program in-house dari pada memakai hasil olahan production house luar. Nah, salah satu TV swasta yang kerap punya produksi/program in-house sukses dan kemudian lantas di tiru oleh TV lainnya adalah Trans TV. Stasiun inilah yang paling kaya dengan acara-acara features yang kemudian menjadi image TV. Sebut saja, Wisata Kuliner yang kini dijiplak terang-terangan oleh TV lainnya. Lalu ada Jelang Siang, acara yang menggabungkan kisah humanis, plus info sehari-hari. Gula-Gula, acara memasak—sesuai dengan namanya yakni makanan full manis– dengan latar belakang pemandangan asri tempat wisata. Lalu ada Koper dan Ransel, yang menampilkan tempat wisata sekaligus, akomodasinya. Koper adalah perjalanan wisata dengan fasilitas lux, sedangkan ransel diibaratkan sebagai perjalanan untuk turis yang hanya punya duit pas-pas-an. Ada pula acara Griya Unik, dan Good Morning. Semua acara ini idenya 90 persen original. Oke kita dapat 1 poin kesimpulan, yakni orisinilitas alias lain dari pada yang lain. TV lokal di Surabaya sudah ada yang berhasil, yakni JTV dengan program Pojok Kampung. Adalah acara berita yang disampaikan dengan bahasa Jawa khas Suroboyoan. Penyiarnya cakep-cakep, tapi tetap ngomong dengan bahasa khas ibukota Jatim yang terkenal cukup kasar dan kurang sopan. Misalnya, "Enek kecelakaan awan mau. Korbane matek langsung soale keplindes tur keseret truk nganti 500 meter…." hehehehe, lucu ya. Tapi konon acara ini cukup mencuri hati pemirsa setia JTV. Di Bandung, beberapa program yang mengangkat tema tentang tim Persib juga mulai menyaingi program TV swasta. Sekali lagi, originalitas dan lokalitas ternyata menjadi senjata ampuh untuk bersaing dengan TV nasional.
Lalu, cara pengambilan gambar dengan shoot-shoot yang close up dan berani. Membuat mata jadi nyaman. Lokasi atau tempat liputan boleh saja sangat biasa namun angle gambar cukup membantu untuk menampilkan hal yang biasa menjadi tampak lebih indah. Lalu narasi yang singkat, dan santai. Tak perlu banyak cakap karena penonton sudah bisa melihatnya melalui gambar. Ini yang terkadang sering dilupakan acara-acara di TV lokal. Misalnya acara menikmati sate padang di salah satu sudut kota Semarang. Host-nya kebanyakan ngomong. Sehingga justru inti dari rasa dan keunikan makanan di acara itu tidak tampak. Untuk acara yang dilakukan di dalam studio dekorasi ruangan, lighting, dan busana host seharusnya bisa diperbaiki. Tak perlu menggunakan kemewahan. Bisa saja sederhana dan simple namun tetap menarik, cocok dan enggak asal-asalan. Untuk bisa tampil oke memang perlu SDM yang mumpuni. Dan itu bisa ditingkatkan, belajar dan terus belajar serta peka menangkap aspek-aspek lokalitas masyarakat sekitar…
Nah, itu tuh..analisa saya sebagai orang awam alias jeritan konsumen TV lokal Semarang……..wakakakakaka
Posted in Opinion

23 Comments »

  1. Hahaha… hahaha… bisa aja, nih! Kecele aku… awalnya cerita nunggu beduk maghrib gak taunya malah mengkritik hihihi. Kereen! Eh, met buka aja yaa :)
    Comment by si eneng — September 19, 2007 @ 10:07 am
  2. emang semarang udah ada Tipi Lokal to sen????
    :P
    Comment by sofianblue — September 19, 2007 @ 11:29 am
  3. setel program solat aja mbak di laptop atau komputer kantor nya spt : shollu..biar klo adzan pada tau..
    Comment by andi bagus — September 19, 2007 @ 1:34 pm
  4. Ehm… dowo banget tulisaneeee…
    Tak moco sik yo, Nduk… :P
    Comment by Tiwul — September 19, 2007 @ 2:26 pm
  5. Jadi ingat … sekitar 3 minggu yang lalu saya ketemu beberapa rekan dari TV lokal di Indonesia yang dikirim untuk ikut short course di Hilversum (Belanda) selama 1 minggu.
    Dari hasil obrolan dengan teman2 mereka saya menangkap kalau banyak juga TV lokal yang tidak bermasalah dengan iklan (beberapa yang ketemu dengan saya dari Batam TV, Bandung TV, Jogja TV, MQ, dan … lupa :D ).
    Lalu yang jadi pertanyaan adalah kenapa ada beberapa TV lokal lain yang mengalami kendala dalam hal iklan? Karena network yang sempit kah? Atau ada masalah lain?
    Comment by deKing — September 19, 2007 @ 2:50 pm
  6. jadi penasaran soal tivi lokal Nja. soalnya, aku hanya sempet menikmati TVRI sebagai tv lokal sebelum booming TV2 swasta nasional. dan, memang, TVRI jadi kalah jauh banget sama TV2 yang belakangan muncul. TV2 lokal belakangan ini, bahkan JakTV aja aku nggak pernah tau bentuk tayangannya seperti apa. postinganmu bikin aku penasaran. :D
    met puasa Nja.
    Comment by fitri mohan — September 19, 2007 @ 5:16 pm
  7. kan ada jogja TV, bali TV dll nah, saya bangga tuh nja sebagai bocah metro, ada Metro TV :D
    Comment by nico — September 20, 2007 @ 12:13 am
  8. dowo men postingane, khas wartawan sporty hehehe….nice post nja, aku betah bacanya :)
    Comment by Tia — September 20, 2007 @ 2:21 am
  9. hohoho, JTV emang lucu mas… ga cuman berita2nya, tp ada telenovela yg di dubbing ke boso jowo. Jadinya lucuuuu banget :P
    Comment by mitra w — September 20, 2007 @ 2:50 am
  10. angkat Senja jadi pengamat perTELEVISIan!!!
    VOTE!!! VOTE !!!
    Comment by paririan — September 20, 2007 @ 3:52 am
  11. panjang banget.. komeng dulu baru baca.. hewhewhew…
    Comment by Anang — September 20, 2007 @ 4:58 am
  12. Siap2 sampeyan bentar lagi dibajak jadi produser tv lokal :D
    Comment by Hedi — September 20, 2007 @ 7:52 am
  13. Waduh.. TV junkies merangkap kritikus nih.. sedap :P
    Comment by indah — September 20, 2007 @ 1:29 pm
  14. Justru TV lokal di Bulan Ramadhan ini yang paling diminati, karena adzan Maghribnya itu. Masa mau ikutan buka puasa pake adzan Maghrib TV Jakarta…
    Thanks ya dah mampir ke blog-ku.
    Comment by Mufti AM — September 20, 2007 @ 1:29 pm
  15. masih sambil tertawa terbahak-bahak. wakaka..peace mbak senja. :D
    Comment by nico — September 20, 2007 @ 3:07 pm
  16. Dulu pas aku masih punya N-Gage klasik, orang satu lantai pada nunggu Adzan diradio HP ku. Berhubung sekarang HP ituudah almarhum, jadi sekarang patokannya pake software adzan shollu. Makasih……….
    Comment by adi-wiyono — September 20, 2007 @ 10:28 pm
  17. Aku juga suka nonton berita lokal Suroboyo:
    Polisi njlentrekke, awan mau enek wong tuwek mbambung matek kecemplung sumur
    Lumayan buat belajar bahasa Jawa lokal. :p
    Eh, sekalian lapor, Nduk:
    Di Adzan Maghrib salah satu tipi Surabaya ada iklan r*yc* penyedap masakan dan teh celup 54riw4ngi.
    Gimana tuh?
    Comment by Dew — September 21, 2007 @ 2:10 pm
  18. eh…yang kayak Koper dan Ransel tuh sebelumnya aku pernah liat di Metro TV, lupa nama acaranya apa, yg jelas sebelum Oprah Winfrey. Buatan TV luar memang. Yg idiom kopernya cowok, yg ransel cewek..trus jalan2nya sama makan dan segala akomodasinya ditunjukin harganya. Jadi idenya kayaknya dari situ.
    Comment by endang — September 22, 2007 @ 12:44 am
  19. Ulasan tentang kondisi pertelevisian lokal yang memukau mba. Saya rasa benar, apa yang mba senja rasakan juga saya rasakan. Berbicara kualitas, tentunya berbanding lurus dengan pendukungnya sendiri. Saya setuju dengan pendapat mba senja, SDM bisa jadi hal krusial yang paling mungkin untuk diperbaiki demi peningkatan kualitas Pertelevisian Lokal. Artikel yang memikat mba… sukses selalu.
    Comment by undercover — September 22, 2007 @ 9:25 am
  20. Wuhuyy, keren ulasannya. Jeritan hati gadis lokal. :)
    @Mitra W: Telenopela apa yang di dubbing boso jowo? Astaga! Ada?
    Comment by arifkurniawan as bangaiptop — September 22, 2007 @ 10:28 am
  21. Kurang panjang nja postingnya.^_^
    @arifkurniawan as bangaiptop said "Wuhuyy, keren ulasannya. Jeritan hati gadis lokal.
    @Mitra W: Telenopela apa yang di dubbing boso jowo? Astaga! Ada?"
    Comment by tita^_^ — September 23, 2007 @ 2:54 am
  22. @arifkurniawan as bangaiptop : film" berbahasa inggris didub ke boso jowo suroboyoan.
    Comment by tita^_^ — September 23, 2007 @ 2:57 am
  23. mantap se-x sekali pengamatanmu jeng. saya berani taruhan nyawa ayam kalau senja itu lebih menarik pengatamannya dari mas Imam yang ahli komunikasi UI itu..alasanku ya, karena senja lebih proximity dibanding dia meski dari UI sekalipun… :)
    Comment by Kurt — September 28, 2007 @ 1:27 pm


www.tribun-timur.com
Harian Tribun Timur, Makassar (Sulawesi Selatan, Indonesia)


Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.