16 July 2008

Gaya Hidup Kepala Sekolah di Makassar

Tribun Timur, Makassar

Rabu, 16-07-2008 
Avanza Mobil Favorit, Ponsel E90 di Genggaman
Gaya Hidup Kepala Sekolah
 
OEMAR Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri. Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi. Jadi guru jujur berbakti memang makan hati. Oemar Bakri... Oemar Bakri banyak ciptakan menteri. Oemar Bakri... bikin otak seperti otak Habibie. Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri.
Itulah sepenggal lagu Oemar Bakri yang diciptakan dan dipopulerkan penyanyi Iwan Fals di era 1980-an. Lagu yang sarat kritikan sosial.
 
Menggambarkan nasib guru, pahlawan tanpa tanda jasa, yang hingga kini hidup dengan segala keterbatasan, memprihatinkan, bahkan terpenjara dalam peran mereka.
Kesalahan mereka yang kerap menjadi sorotan, segala harapan besar yang disandangkan, juga imbalan yang tidak pernah cukup untuk hidup layak. Mereka yang tak mampu secara materi namun rela mengajar demi anak-anak bangsa. Tapi toh, gambaran melankolis dalam lagu tersebut, sepertinya sudah tak mungkin lagi dijumpai. Tengoklah gaya hidup sebagian kepala sekolah di Makassar, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga SMA/SMK sederajat.
Setidaknya bagi segelintir guru, pejabat, dan kepala dalam lingkup sekolah negeri yang berada di Makassar, utamanya mereka yang memimpin sekolah berstatus unggulan maupun favorit.
Jangan heran, sepeda kumbang yang identik dalam lagu Oemar Bakri, sudah berganti dengan aneka mobil dari berbagai merek dan tipe keluaran paling anyar.
Kendaraan roda empat merek terbaru seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Jazz, Mitsubishi Kuda, sampai Suzuki Grand Vitara yang harganya di atas Rp 250 juta , bukan lagi barang langka bagi mereka.
Berdasarkan pantauan Tribun, rata-rata kepala sekolah memfavoritkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia sebagai tunggangan untuk menjalankan tugas di sekolah.
Kepala SMAN 3 Ambo Sakka menggunakan Daihatsu Taruna. Namun ada pula yang membisikkan, Ambo juga kerap menggunakan mobil Suzuki Grand Vitara.
Kepala SMA 5 Abd Fattah, Kepala SMPN 2 Martan, Kepala SMPN 1 Kasafuddin K Laliyo, maupun Kepala SMAN 21 Umar Ambo Rappe menggunakan mobil Toyota Avanza.
Sedangkan Kepala SMAN 1, Herman Hading, memilih Suzuki Baleno keluaran tahun 2000-an sebagai kendaraan ke sekolah. Namun, Herman dan Ambo dikabarkan juga memiliki kendaraan roda empat lainnya bermerek Honda Jazz dan
Tapi beberapa kepsek lainnya tetap memilih kendaraan keluaran di bawah tahun 2000-an dengan kisaran harga di bawah Rp 100 juta.
Seperti Kepala SMAN 17 Sakaruddin yang menggunakan Kijang Grand. Meski keluara tahun 1990-an, namun pelat nomornya (DD) terbilang "cantik" karena hanya terdiri atas satu digit, DD 5 SK, yang juga kerap pelat VIP.
Sedangkan Kepala SD Minasa Upa setiap hari memarkir Toyota Avanza di halaman sekolah yang berlokasi di Perumahan Minasa Upa Blok L.
Ponsel
Masih belum cukup. Perhatikan telepon selular (ponsel) yang digenggam sejumlah kepala sekolah untuk memperlancar komunikasi.
Mulai ponsel seri tiga (3650 dsb) yang berharga di bawah Rp 1 juta. Tapi tidak sedikit pula yang memilih ponsel yang ditujukan bagi kalangan menengah atas.
Mulai seri N (N 70 sampai N 71) yang merupakan ponsel multimedia, maupun seri communicator seperti 9300, 9300i, sampai 9500, dengan kisaran harga Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta per unitnya.
Bahkan, Ambo Sakka, sudah menenteng ponsel E-90, ketika ponsel seri terbaru ini baru diluncurkan di pasaran dengan kisaran harga mencapai Rp 11 juta per unitnya.
Kepala SMA 5, Abd Fattah, juga memiliki ponsel sejenis yang saat pertama kali diluncurkan dibanderol pada harga Rp 11 jutaan.

Ruangan
Tapi itu belum cukup. Lihat pula ruangan kerja sejumlah kepala sekolah favorit. Tidak kalah mentereng dengan ruang kerja pejabat setingkat kepala dinas di lingkup provinsi maupun pemkot Makassar, bahkan untuk ukuran direktur di sejumlah instansi swasta.
Ruang kerja sejumlah kepala SD sampai SMA favorit dan unggulan sangat lapang. Di lengkapi sejumlah fasilitas yang membuat penghuninya dan tamu betah duduk berlama-lama. AC sebagai penyejuk ruangan, seperangkat sofa untuk menerima tamu, serta televisi berukuran lumayan besar.
Beberapa di antaranya dilengkapi komputer serta lemari pendingin. Dibeberapa sekolah seperti di SD Kompleks IKIP 1, televisi tersebut bertambah fungsi untuk memonitor perkembangan proses belajar mengajar ditiap kelas melalui perangkat CCTV.
Gaya hidup, cara berpakaian, dan style, kepala sekolah juga tidak kalah mentereng. Meski beberapa di antaranya tetap bertahan dengan gaya berpakaian zaman dulu atau lebih dikenal dengan istilah Jadul.
Berbagai aksesoris bermerek buatan luar negeri bukan lagi pemandangan langka melekat di sejumlah kepala sekolah. Merek jam tangan sampai sepatu ternama seperti Aigner maupun Piere Cardin, dengan harga jutaan rupiah, tidak jarang ditemui melekat sebagai aksesoris sejumlah kepala sekolah.
"Memang kalau dilihat dari gaya, mungkin rekan-rekan terlihat mentereng. Tapi dompet belum tentu berisi," kata salah satu kepala sekolah negeri suatu ketika.

Berita Terkait:
* Herry Pastikan Copot Kepala Sekolah
* Ulasan dan Komentar

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

14 July 2008

Kick Andy di Unhas: Cerita Tentang Cairan Infus Kedaluarsa


http://www.tribun-timur.com/viewrss.php?id=87757
Cerita Tentang Cairan Infus Kedaluarsa
Kick Andy Off Air (3)
NAMA lengkapnya Hajjah Andi Rabiah. Tapi sejak pengabdiannya menolong pasien dari satu pulau ke pulau lain dengan sarana transportasinya berupa perahu tradisional diabadikan dalam film berjudul Suster Apung yang kemudian memenangkan lomba film dokumenter Eagle Award Metro TV 2006 lalu, ia pun kini lebih dikenal sebagai Suster Apung.
Sesungguhnya wanita kurus berjilbab itu hanyalah suster biasa. Tapi karena medan kerjanya yang tak biasa, ibu empat anak yang telah berusia setengah abad itu pun terbentuk oleh alam menjadi seorang suster yang luarbiasa.
Sekitar 30 tahun mengabdi sebagai perawat, ia kadang dituntut layaknya bidan yang harus bisa membantu setiap penduduk di pulau melahirkan. Juga kadang dituntut seperti seorang dokter yang melayani pasien sakit.
"Sebagai perawat, saya sebenarnya bisa kena malapraktik," ungkapnya jujur pada acara Kick Andy Off Air "Indahnya Berbagi" yang digelar Metro TV di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Jumat (11/7) lalu.
Suatu hari, akibat keterbatasan obat-obatan Rabiah terpaksa memberikan cairan infus yang kedaluarsa sudah lima tahun kepada seorang penduduk yang sedang sekarat.
"Tapi, alhamdulilah orang itu masih hidup sampai sekarang," ujarnya yang disambut tawa dan aplaus dari penonton yang menyaksikan acara itu. Termasuk Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Idrus Paturusi SpBO yang juga guru besar kedokteran ini.
Rabiah dengan jujur mengaku hal itu ia lakukan karena di daerah ia bekerja, tak ada bidan. Apalagi dokter. Umumnya bidan dan dokter lebih memilih bekerja di kota atau daerah yang dekat kota. Sangat jarang ada yang rela mengabdi di pulau terpencil. Apalagi jika di pulau itu tak ada listrik.
Rabiah selama ini bekerja di Puskesmas Liukang Tangaya di Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Wilayah ini hingga kini belum dilayani penerangan dari PLN. Kalau naik perahu motor dari Pelabuhan Paotere, Makassar, menuju tempat kerja Suster Apung, lama perjalanan laut paling cepat 24 jam.
Itu pun jika dalam perjalanan tak ada gangguan atau ombak normal. Wilayah kerja Rabiah memang meliputi satu kelurahan ditambah empat desa. Tapi satu kelurahan dan empat desa yang dilayani itu tersebar di 25 pulau di perbatasan antara Laut Flores, Laut Jawa, dan Selat Makassar.
Dalam melayani pasien, Rabiah harus mengarungi lautan luas dan ombak tinggi menuju pulau yang satu ke pulau yang lain. Jarak antarpulau ditempuh minimal tiga jam dan terjauh kadang. Bahkan tak jarang, ia harus berada di laut sehari semalam untuk bisa tiba di pulau di mana pasien membutuhkan pelayanannya.

Hal yang mengesankan, suster ini berani bertaruh mati di tengah deru ombak dan angin kencang yang menerpanya, demi tergenapi harapan bahwa pasien di ujung pulau sana dapat segera sehat dengan obat-obatan yang d ikantunginya.
Padahal selama hampir 30 tahun mengabdi sebagai suster, baru setahun lalu ia mendapat SK sebagai pegawai negeri sipil dari Pemerintah Kabupaten Pangkep. Suatu dedikasi yang masih sangat tulus dan mahal.

                                 Blogger Wartawan
--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com


Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

13 July 2008

Sarapan Sambil Nonton Poco-Poco di Losari

Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=87559


Minggu, 13-07-2008 
Sarapan Sambil Nonton Poco-Poco di Losari
Makassar, Tribun - Harian Tribun Timur kembali hadir di Pantai Losari dalam acara Sarapan Bareng, Minggu (14/7), yang memang menjadi agenda setiap pekan. Sambil sarapan, tersedia juga koran Tribun Timur terbitan terbaru. Jadi masyarakat Makassar tidak ketinggalan berita.
Acara Sarapan Bareng menawarkan dua macam makanan, yaitu bubur ayam dan nasi kuning. Pada setiap pembelian makanan sebesar Rp 5.000, pengunjung akan mendapatkan koran Tribun Timur dan minuman ringan.
Selain Sarapan Bareng, Tribun Timur juga mengelar acara lomba poco-poco di tempat yang sama. Jadi selain sarapan, pengunjung juga akan mendapatkan suguhan aksi peserta lomba tersebut.
 
Lomba ini merupakan acara tambahan untuk lebih memeriahkan Sarapan Bareng yang setiap minggu diadakan di Pantai Losari. Kegiatan ini kerja sama Tribun Timur bersama McDonald's, Hotel Imperial Aryaduta, dan Patompo Group.
"Acara ini diselenggarakan untuk lebih mendekatkan Tribun Timur dengan masyarakat," kata Ketua Pantia, Rico, Sabtu (12/7).
Bagi warga Makassar yang ingin berparisipasi dalam Lomba Poco-Poco, masih bisa mendaftar langsung di lokasi acara paling lambat pukul 07.00 wita.
Biaya pendaftaran sebesar Rp 50 ribu per tim, setiap tim terdiri atas lima orang. Setiap peserta akan mendapatkan camilan dan koran Tribun Timur. Tersedia hadiah uang tunai jutaan rupiah bagi pemenang.
"Kita harapkan dengan kegiatan ini, Tribun Timur bisa menjadi ikon Makassar yang terkenal dengan slogannya Selalu yang Pertama," kata Rico.

BAGI pelanggan baru di lokasi acara, akan mendapatkan bonus menarik dari Tribun Timur. Acara ini berlangsung dari pukul 07.00 wita sampai pukul 10.00 wita.
Sarapan Bareng ini merupakan tempat yang pas bagi warga Makassar yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di Minggu pagi. Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Fitri di nomor 0816252266.

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

10 July 2008

Makassar Masa Depan dan Proyek Pelebaran Jalan Makassar-Parepare


Ini seri kedelapan mengenai "Makassar Masa Depan" yang diturunkan Tribun Timur secara bersambung.

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=87102

Kamis, 10-07-2008 
Pelebaran Jalan, Makassar-Parepare Empat Jalur
Makassar Masa Depan (8)
 
Pelebaran jalan poros Makassar-Parepare yang sementara ditenderkan bakal memperlancar transportasi darat antarkota dalam provinsi, khususnya di wilayah utara.
Jika proyek ini rampung, jarak tempuh Makassar-Parepare menjadi singkat, hanya sekitar dua jam.
Ini penghematan waktu yang cukup lumayan dibanding jarak tempuh saat ini, yang bisa memakan waktu sekitar tiga hingga empat jam.
Tingkat kepadatan angkutan darat sangat rawan di titik Maros dan Pangkep.
 
Itu membuat jalur ini memperlambat laju kendaraan sehingga waktu tempuh makin banyak.
Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Wilayah Sulawesi Nurdin Samaila, Selasa (8/7), memaparkan, proyek ini sementara ditenderkan.
Dari delapan paket pekerjaan, sudah tiga paket yang telah ditandatangani kontrak kerjanya dengan rekanan.
Delapan paket itu terdiri atas tujuh paket pelebaran jalan yang lebarnya hingga delapan meter dan satu paket pekerjaan jembatan.
Salah satu bagian dari paket ini adalah pelebaran jalan di jalan utama Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan.
Pelebaran ini membuat jalan yang dulunya selebar enam-delapan meter kini menjadi 16 meter.
Pelebaran itu terlihat mulai dari depan Mal M'Tos, Tello, hingga ke Daya.
Saat ini, sepanjang jalan di kawasan Tamalanrea seperti depan kantor Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel, Pondok Pesantren IMMIM, hingga ke Markas Batalyon Kavaleri X/Serbu, sedang dikebut.
Jumlah jembatan panjang di jalan poros Makassar-Parepare sebanyak 13 buah, dan puluhan jembatan pendek.
Proyek senilai Rp 800 miliar ini diagendakan dimulai bulan Agustus tahun ini.
Dan dijadwalkan rampung akhir tahun 2009 dengan estimasi waktu pekerjaan 18 bulan.
Pelebaran jalan ini dua item. Khusus Makassar-Maros lebarnya enam lajur dan dilengkapi median pemisah. Media pemisah ini bertujuan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Sedang dari Maros hingga Parepare, lebarnya ditingkatkan dari dua lajur menjadi empat lajur. Juga ditambah dengan median pemisah untuk mengurangi kecelekaan. Jaraknya mulai dari perbatasan Maros hingga terminal Kota Parepare.
Menurut Nurdin, dengan kondisi jalan yang belum diperlebar seperti sekarang ini sudah tidak menampung volume kendaraan. Di poros Maros-Parepare, dengan jalan yang hanya dua lajur tapi volume kendaraan roda empat dan dua sudah mencapai 20 ribu unit per hari.
Padahal, idealnya, kata mantan Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulsel ini, dengan jalan dua lajur seperti kondisi saat ini maka volume kendaraan hanya tiga ribu hingga enam ribuan.
Olehnya, pelebaran jalan ini sangat diharapkan menambah kelancaran transportasi, mempercepat waktu tempuh, dan sekaligus meminimalisir kecelakaan lalu lintas.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

09 July 2008

Calon Independen di Pilkada Makassar, Sinyal Buruk Bagi Partai Politik

Pilkada Makassar barangkali akan mencatat sejarah pilkada di Indonesia. Sampai dengan batas terakhir pendaftaran calon di KPU, 12 Juli 2008, sedikitnya tujuh pasangan calon berpeluang lolos sebagai calon.

Yang luar biasa, tiga di antaranya adalah pasangan calon independen. Ini fenomena baru munculnya calon independen dalam pilkada di Sulawesi Selatan kalaulah para calon dari jalur nonpartai itu akhirnya lolos.

Bila calon independen lolos sebagai calon resmi, tentu ini bakal menjadi sinyal buruk bagi partai politik yang menjual "pintunya" terlampau mahal: konon untuk calon wali kota tarifnya sampai Rp 5 miliar hanya untuk mendapatkan dukungan resmi.

Di bagian bawah laporan Tribun Timur, Makassar, ini ada pengakuan calon independen yang mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hampir 40 ribu KTP sebagai syarat dukungan hanya sekitar Rp 500 juta. Jauh lebih murah dibandingkan harus melewati pintu partai politik.
 
Berikut laporan selengkapnya:

Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=86941&jenis=Front

Rabu, 09-07-2008
Calon Wali Kota Diprediksi 7 Pasang
Sudah Empat Pasang Calon yang Daftar, Tiga dari Independen; Kepastian Lolos Verifikasi Independen 12 Juli; Calon Tambah Dukungan KTP; IASmo, Halim-Jafar, dan idial Senang Banyak Calon
 
Makassar, Tribun - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang bertarung di pemilihan umum (pemilu) wali kota, 29 Oktober mendatang, diperkirakan mencapai tujuh pasang kandidat, termasuk kandidat dari jalur perseorangan (independen).
 
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi mingguan Tribun Timur yang menampilkan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendaftaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Pahir Halim, Selasa (8/7).
Selain Pahir, diskusi tersebut juga dihadiri kandidat pasangan dari jalur independen, Ilham Alim Bachrie- Herman Handoko.
Kandidat dari jalur yang diusung partai politik yang diperkirakan lolos adalah Halim Razak-Jafar Sodding (Halim-Jafar) yang diusung PKS dan koalisinya yang telah mendaftar 6 Juli lalu.
Kemudian Idris Manggabarani-Adil Patu (idial) yang diusung Partai Demokrat, PDK, dan Partai Patriot Pancasila, akan mendaftar, Kamis (10/7) besok, dan kandidat usungan koalisi Golkar, Ilham Arief Sirajuddin- Supomo Guntur (IASmo), yang akan mendaftar, Jumat (11/7).
Juga ada pasangan yang diusung PPP dan koalisinya, Ridwan Syahputra Musagani-Irwan A Paturusi yang akan mendaftar pada 12 Juli.
Sementara di jalur independen, selain Ilham-Handoko, dua pasangan calon lainnya yang juga sudah mendaftar adalah Iriyantosyah Kasim DM-Abdul Razak Djalle dan dan Firmansyah Mappasawang-Kasma F Amin yang sudah menambah 9.000 dukungan.
"Saya memang memperkirakan peserta Pilkada Makassar sekitar enam atau tujuh pasang. Ini menandakan demokrasi di Makassar sangat dijunjung," kata Ilham Alim Bachrie.

Tambahan Dukungan
Pahir mengatakan, KPU Makassar bukan dalam kapasitas menentukan berapa pasang calon yang akan bertarung di pemilihan wali kota Makassar.
"Kalau berdasarkan distribusi jumlah parpol, dan alokasi biaya kita mengasumsikan enam calon. Itu belum termasuk calon independen," katanya.
KPU memberikan kesempatan pada calon independen untuk memperbaiki jumlah dukungannya sebelum akhir masa pendaftaran, 12 Juli nanti.
"Pada prinsipnya, perbaikan dukungan hanya berlaku sekali. Bila masih juga tidak memenuhi syarat minimal, maka kita pasti batalkan," tegas Pahir.
Dia menjelaskan, selain KTP calon perseorangan juga bisa melampirkan paspor, kartu keluarga, dan keterangan domisili
Hingga saat ini, katanya, KPU Makassar sudah menerima pendaftaran dari empat pasang calon. Satu dari jalur parpol (Halim-Jafar ) dan tiga dari jalur independen yakni Ilham-Herman, Iriantosyah-Razak, dan Firmansyah - Kasmawati.
Meski empat pasang calon ini telah mendaftar, namun KPU makassar dan jajarannya juga masih melakukan verifikasi dukungan, baik ke parpol maupun bukti dukungan KTP.

Halim-Jafar
Secara terpisah, Halim Razak mengatakan, di tidak terlalu memikirkan jumlah calon yang akan maju di Pemilu Wali Kota Makassar.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) ini justru menyambut baik karena masyarakat mempunyai pilihan yang juga banyak.
"Saya lihat semuanya mempunyai potensi meraih suara yang banyak. Kita harap dalam pilkada ini masyarakat betul-betul memilih pemimpin yang baik," katanya.
Halim optimistis memenangkan pemilihan mendatang. Pasangan Halim-Jafar mengklaim memiliki basis suara sekitar 100 ribu.
Optimisme keduanya ini diungkapkan pada acara dialog publik yang digelar Makassar FM di Kafe Rally, Jl Urip Sumohardjo, kemarin. Menurutnya, hasil Pemilu 2004 lalu sudah dapat dijadikan parameter.
Sedangkan Jafar mengungkapkan, hasil pemilu legislatif 2004 lalu, PKS mendulang sekitar 75 ribu suara di Makassar sekaligus mengantarkan lima kadernya di DPRD Makassar.
Sementara, Halim membeberkan data perolehan suara dirinya saat maju sebagai bakal calon senator di jalur perseorangan pada empat tahun lalu.
"Saat saya jadi bakal calon anggota DPD, saya berada diurutan kedelapan. Khusus di Makassar saya mendulang sekitar 30 ribu lebih," katanya.
Jika ditambah dengan suara PKS maka jumlahnya sudah berkisar 100 ribu. "Itu belum ditambah dengan pendukung dan komunitas lain, seperti keluarga dan teman-teman dari non-Muslim," kata Halim yang lebih banyak bersikap low-profile.


Optimisme IASmo
CEO Campaign IASmo, Farouk M Betta, mengaku senang dengan banyaknya pasangan calon mendaftar di KPU.
"Semakin banyak calon, maka peluang IASmo menang makin besar. Kalau banyak calon, artinya nilai plus luar biasa bagi Pak Ilham. Beliau dianggap sangat sukses membangun kran demokrasi di Makassar sehingga banyak muncul figur pemimpin," ujar Sekretaris DPD II Golkar Makassar ini.
Dari segi perekonomian, banyaknya calon juga menggerakkan ekonomi. "Banyak usaha percetakan mencari tenaga kerja karena banyaknya orderan cetakan. Ini tentu punya efek yang langsung mengurangi pengangguran," ujarnya.

Diuntungkan
Kesempatan untuk memperbaiki dukungan juga langsung dimanfaatkan Irianto-Razak. Keduanya telah menyerahkan tambahan 22 ribu dukungan, sedangkan Ilham -Herman menyetor 6.000-an dukungan tambahan, dan Firmansyah-Kasma sudah menyetor 10.126 KTP tambahan dari kekurangan sebanyak 4.666 KTP.
Bagi Irianto-Razak, lebih enteng berkompetisi di pemilihan langsung dengan jumlah kontestan yang lebih banyak.
Pasalnya, paket yang maju melalui jalur perseorangan lebih diuntungkan jika banyak kandidat ketimbang sedikit.
"Saya memprediksi kontestan pilkada antara enam sampai tujuh pasang. Empat dari partai politik dan tiga pasangan dari jalur perseorangan," kata mantan kapten PSM Makassar ini.
Dengan begitu, pertarungan lebih ringan karena target suara makin kecil. Lagi pula, sangat sulit mendulang suara mayoritas karena suara terbagi rata ke sejumlah kandidat.
Menurut Anto, sapaan akrabnya, dengan pemilihan langsung ini, figur yang memiliki basis massa yang riil lebih memiliki peluang memenangkan pertarungan. Basis massa modal utama, kedua barulah jualan program.
"Kita lihat lah di Bantaeng, figur yang diusung partai besar pada bertumbangan. Yang terpilih malah figur yang diusung partai kecil. Itu bukti kefiguran, basis massa, dan program yang dijual," kata mantan Kepala Dinas Prasarana Wilayah Provinsi Sulsel ini.
Sementara, bagi kandidat Wali Kota Makassar usungan koalisi PPP Ridwan Syahputra Musagani menganggap semua lawan berat.
Baik sedikit kontestan maupun banyak, sama-sama berat. Sebab, semua figur memiliki peluang menang. Semua figur memiliki strategi menang dan rasa optimisme.
"Ini pertarungan figur. Siapa yang dapat meraih simpati masyarakat maka ia yang berpeluang mendulang suara terbanyak. Soal hasil perhitungan suara yang harus dikawal dari semua level tingkatan, mulai dari TPS, kelurahan, dan kecamatan itu adalah faktor teknis," kata mantan Direktur Utama PDAM Kota Makassar ini.

Tunggu Konfirmasi
Pasangan Firmansyah-Kasma mengaku masih menunggu konfirmasi terakhir dari KPU Makassar. Sejak Mei hingga awal Juli lalu pihaknya sudah mengumpulkan sekitar 43.102 bukti dukungan.
Namun seteleh verifikasi faktual oleh KPU hingga ke level PPS, dukungannya dinyatakan hanya 34.640 KTP, artinya masih kurang 4.666 dari yang disyaratkan KPU Makassar, yakni 39.306 bukti atau (tiga persen dari jumlah penduduk).
"Pekan lalu kami memasukkan lagi tambahan sekitar 10.126," kata Firmansyah saat bersilaturahim ke redaksi tribun, tadi malam.
Firman yang juga Ketua Asosiasi Pelaksana Kostruksi Nasional (Aspeknas) Sulsel termuda itu juga mengatakan, bersama pasangannya, dia masih menunggu konfirmasi terakhir hasil verfikasi faktual bukti dukungannya, besok.
Pasangan berjuluk Fasmi ini berharap KPU dan jajarannya obyektif dalam melekukan verifikasi. Menurut Firman yang mengaku mengerjakan sejumlah proyek di Kalimantan Timur ini, bukti dukungan dan pernyataan dari KPU nantinya akan menjadi rujukan utama bagi timnya untuk melakukan kerja penggalangan dan konsolidasi tim.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://tribun-timur.com/view.php?id=86940

Rabu, 09-07-2008
Hanya 500 Juta
Calon Independen
 
PERJALANAN Ilham Alim Bahrie dan Herman Handoko di Pilkada Makassar melalui jalur independen (perseorangan) penuh dengan liku, keringat, bahkan air mata.
"Saya bahkan saat bicara dengan anggota KPU sampai menitikkan air mata. Mungkin itu karena haru ya," kata Ilham saat menjadi narasumber pada diskusi rutin dua kali seminggu yang digelar Tribun di kantor redaksi, Selasa (8/7).
 
Alim menceritakan pengalamannya menjelang detik-detik terakhir pendaftaran ke KPU, Minggu (6/7) lalu.
Air mata pantas mengalir sebab Ilham sudah mengumpulkan salinan KTP sejak Januari lalu, saat KPU pusat dan DPR RI sudah mengisyaratkan akan mengakomodasi calon independen di pemilu daerah.
"Bayangkan, saya bahkan berkorban tidak mendaftar DPD lagi karena saya juga merasa bisa membuat warga Makassar ini sejahterah," kata mantan calon anggota DPD asal Sulsel pada pemilu persorangan 2004 lalu.
Ilham-Herman terbilang pendaftar pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Meski hingga awal pendaftaran, KPU menyatakan fotokopi KTP yang mereka kumpulkan 44.304 Juni lalu, hanya 36.132 buktu dukungan KTP yang memenuhi syarat. Artinya mereka membutuhkan tambahan 3.174 dukungan untuk bisa dinyatakan lolos.
"Karena sudah berusaha dan kami masih punya stok, kami masukkan lagi sekitar 5.000 KTP. Biarlah KPU dan aturan yang menentukan. Kami sudah berusaha."
"Media mungkin tak tahu atau tak mau tahu, kami inilah yang datang ke KPU pertama kali menyerahkan berkas," kata Ilham, pengusaha pariwisata, yang lebih senang disapa dukun politik.
Di saat Ilham bingung mencari pasangan, tiba-tiba Herman Handoko muncul.
"Tuhan khusus mengirimnya untuk saya," kata Ilham. Ia menambahkan, sebelumnya, ia nyaris putus asa karena semua tokoh yang ia tawarkan untuk menjadi calon wakil tidak ada yang menerima.
Ilham juga pernah menggaet sejumlah tokoh perempuan di Makassar untuk mendampinginya. Namun sekali lagi, ia bertepuk sebelah tangan.
Pada 9 Juni, ia diundang ke suatu pesta di Hotel Pantai Gapura Makassar. Salah seorang kerabatnya lalu memperkenalkannya pada Herman melalui telepon.
"Saya bilang pada Pak Herman, kalau serius kita ketemu sekarang atau besok," lanjutnya.
Ternyata pengusaha tersebut memang serius. Meski sudah tengah malam, ia mendatangi Ilham di Pantai Gapura. Mereka lalu sepakat untuk bersatu malam itu.
Singkat cerita mereka lalu sama-sama mengumpulkan surat dukungan. Herman menggarap suku Tionghoa sedangkan Ilham menggarap suku Makassar dan Bugis.
Dalam waktu singkat mereka berhasil mengumpulkan KTP, kartu keluarga (KK), atau surat dukungan lainnya sebanyak 44.304 buah.
Namun berdasarkan verifikasi PPS dan PPK, ada 8.170 lembar fotokopi KTP dari total 44.304 KTP dukungan Ilham-Herman yang tidak memenuhi syarat.
Jumlah dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 36.132 lembar. Dengan demikian, Ilham-Herman masih membutuhkan tambahan 3.174 lembar KTP dukungan untuk memenuhi syarat dukungan minimal tiga persen.
"Kita sudah menambah KTP dukungan sekitar 5.000 sampai 6.000 KTP. Sebelum kami setor ke KPU, dukungan itu telah kami verifikasi sendiri sehingga kami yakin akan memenuhi syarat," kata Ilham yang diamini Herman.
Menurut Ilham dan Herman, sejak maju di independen ini, mereka hanya menghabiskan dana di bawah Rp 500 juta.
Dana sebanyak itu sudah termasuk biaa fotokopi, pembelian materai, dan ongkos lainnya.
"Tapi kalau dengar cerita temen-teman, atau yunior saya yang ada di jalur parpol, biaya yang saya keluarkan selama ini jauh lebih sedikit, dan resistensinya juga kurang," katanya seraya menyebutkan, untuk kepentingan audit dana kampanye yang disyaratkan KPU dan UU, istrinya, Elli Ilham, dan tim dari Herman, memiliki cash flow pembiayaannya selama ini.
Duit yang dikeluarkan Ilham-Herman memang bisa dibilang "sangat sedikit" bagi figur yang ingin bertarung di pilwali.
Sekadar perbandingan, seorang calon wali kota yang melalui jalur partai dimintai duit sebesar Rp 5 miliar oleh parpol yang mendukungnya!
Itu hanya untuk memperoleh dukungan partai. Belum termasuk biaya kampanye dan biaya-biaya lainnya.
Belum lagi, sejumlah parpol sudah menarik semacam "uang pendaftaran" bagi figur yang ingin meminta dukungan politiknya. Untuk Pilwali Makassar saja, parpol mematok harga Rp 20 juta hanya untuk mendaftar.
Cost Politics
Ilham enggan menyebut, asumsi jumlah uang yang dikeluarkan itu dengan uang politik. Dia lebih sreg dengan istilah cost politics.
Dia lalu mengumpamakan, cost politics itu adalah saat jalan ke daerah, kumpul-kumpul dengan teman, lalu membeli kue, rokok, atau apa saja yang mendukung perjalanan tersebut.
"Saya ini mantan manager campaign Golkar di era Orde Baru. Tahu berapa bagaimana membiayai kerja-kerja politik, di mana yang harus dikeluarkan biaya, dan bagaimana cara mengaturnya," kata Ilham yang 10 tahun menjadi anggota DPRD Makassar ini.
Suku Tionghoa
Herman merupakan satu-satunya suku Tionghoa yang maju di pilwali ini. Sebelumnya pengusaha dan anggota DPRD Makassar, Arwan Tjahyadi, juga akan maju namun belakangan mengundurkan diri. Bendahara PAN Sulsel, Heng Pao Tek, juga pernah berniat maju namun kini tidak terdengar lagi kabarnya.
Kedua warga Makassar ini memasang baliho mereka di mana-mana.
Karena satu-satunya suku Tionghoa yang maju, Herman yakin akan didukung oleh sukunya.
"Saya pernah mengirim 40 ribu SMS kepada mereka untuk meminta pendapat mereka. Sebanyak 90 persen dari mereka membalas SMS saya dengan memberikan persetujuan," ujarnya.
Berdasarkan hitungannya, suku Tionghoa yang mempunyai hak pilih di Makassar sekitar 40 ribu orang.
"Saya ingin melihat perubahan dan menghilangkan batas antara suku," katanya.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

08 July 2008

Kalla Tower dan Properti Kalla di Makassar

Kalla Tower sedang dibangun di jatung Kota Makassar, Jl Ratulangi. Bila di "Disneyland Ala Makassar" Kalla Group berpatungan dengan Para Group milik Chairul Tandjung, maka di proyek Kalla Tower, perusahaan Wapres Jusuf Kalla itu "bermain" sendiri.

Bagi Kalla Group, ini gedung jangkung kedua di Makassar setelah Hotel Sahid Makassar. Di hotel bintang empat itu, Kalla Group berpatungan dengan Sahid Group, jaringan perhotelan nasional yang bermarkas di Jakarta.

Properti lain milik Kalla Group di Makassar adalah Mal Ratu Indah. Letaknya persis bersebelahan dengan Hotel Sahid Makassar di Jl Ratulangi.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=86773

Selasa, 08-07-2008 
April 2009, Kalla Tower Berdiri Megah
Makassar Masa Depan
 
Sebidang lahan yang setahun lalu masih kosong itu kini sudah ada yang menempati.
Sebuah konstruksi bangunan jangkung, menyembul di antara bangunan-bangunan di kanan kiri. Bangunan tersebut adalah Kalla Tower.
 
Pembangunan gedung milik Hadji Kalla Goup itu dimulai pada 2 Agustus 2007 lalu.
Dalam jadwal, proyek tersebut dikerjakan selama kurang lebih 18 bulan. Dengan demikian rencananya Kalla Tower selesai pada bulan April 2009 mendatang.
"Kami sudah memasuki tahapan pengecoran pada lantai tujuh. Tidak membutuhkan waktu lama sampai pengecoran lantai ke-15. Mungkin finishing-nya yang agak lama," ujar Corporate Secretary and Public Relation Hadji Kalla Group, Sudirman AR, di Makassar, Senin (7/7).
Kalla Tower akan berlokasi di Jl Dr Ratulangi No 8-10, Makassar. Menara ini bakal berdiri di atas lahan seluas 5.363 meter persegi, terdiri dari 15 lantai, dan dengan total ketinggian mencapai sekitar 70 meter. Luas total penggabungan seluruh lantai mencapai 27.808 meter persegi lebih.
"Ini supaya grup kami terintegrasi. Selama ini, anak-anak perusahaan memiliki kantor yang terpisah. Ada juga space yang akan disewakan untuk perkantoran. Tower itu akan juga menjadi gedung serbaguna karena berbagai fasilitas kami bangun di sana," kata Direktur Utama Hadji Kalla Group, Fatimah Kalla.
Fatimah mengatakan, investasi untuk pembangunan gedung ini sebesar Rp 150 miliar lebih.
Investasi sebesar itu belum termasuk harga tanah yang bakal ditempati. Tower ini dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Grup Kalla, PT Haka Sarana Investama.
Selain sebagai kantor pusat Hadji Kalla Group, Kalla Tower juga akan disewakan sebagai perkantoran bagi perusahaan lain.
Selain itu, juga dibangun berbagai fasilitas untuk mendukung fungsi utamanya.
Berbagai fasilitas di dalamnya adalah ruang untuk ritel, ruang serbaguna, ruang pamer (showroom) PT Hadji Kalla, executive lounge, pusat kebugaran, restoran, kafe, amphitheater yang juga bisa berfungsi sebagai ruang serbaguna, dan ruang parkir yang luas untuk 200 mobil dan 200 sepeda motor.
"Dalam desai kami, tower ini akan dibuat senyaman mungkin. Bukan saja bagi grup kami yang akan berkantor di situ, tetapi juga bagi pengguna lainnya," kata Sudirman.
Konsultan pembangunan adalah Baskoro Tedjo in association dengan Hema Cipta Kreastika dan CV Wahana Nusantara.
Kalla Tower merupakan gedung jangkung ke sekian yang akan berdiri di Makassar.
Sebelumnya, Bosowa Corporation juga merilis rencana untuk membangun Bosowa Tower dengan 18 lantai.
Bosowa Tower berlokasi di Jl Jenderal Sudirman berhadapan dengan Lapangan Karebosi.

--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com

04 July 2008

Proyek-proyek Masa Depan Kota Makassar

 
Dikutip dari:
 
 
Friday, July 4, 2008

Jalan Tol dan Proyek-proyek Makassar Masa Depan

Sejak edisi 3 Juli 2008, koran Tribun Timur, Makassar, edisi cetak (print edition),  menerbitkan serial tulisan  dengan tema "Makassar Masa Depan".

Tulisan ini bermaksud mengevaluasi proggres sejumlah proyek strategis yang akan mengubah wajah Makassar seperti  proyek jalan tol Ir Sutami yang menghubungkan Pelabuhan Makassar dan Bandara Hasanuddin,  proyek revitalisasi Lapangan Karebosi, Bandara Hasanuddin yang baru (yang diusulkan menjadi Bandara Sultan Hasanuddin), Menara Bosowa (menara tertinggi di Makassar), Kalla Tower punya Wapres Jusuf Kalla, dan disneyland ala Makassar milik Para Group di Tanjung Bunga.

Proyek lainnya yang tidak kalah strategis adalah pelebaran Jl Perintis Kemerdekaan, yang menjadi cikal bakal jalur busway di kota terbesar di Indonesia timur ini.

Juga ada proyek flyover Urip Sumohardjo. Proyek yang sedang dirampungkan ini akan menjadi jalan layang pertama di Indonesia timur.

Proyek-proyek besar dan strategis tersebut dijadwalkan rampung tahun ini. Maka, bila berkunjung tahun depan ke Makassar, Anda akan melihat Makassar yang benar-benar baru: Makassar metropolitan.


Sumber: Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=85970&jenis=Front

Kamis, 03-07-2008 
Tol Seksi IV Sudah 90 Persen, Beroperasi Agustus
Makassar Masa Depan
 
Manajemen PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE) menargetkan pengerjaan proyek jalan tol Sutami akan selesai Agustus mendatang.
"Saat ini progress (perkembangan) proyek telah mencapai 90 persen," ungkap Dirut JTSE Aslam Katutu di Makassar, Selasa (2/7).
Untuk open operasi, tambahnya, target kemajuannya 95 persen, sedangkan sisanya lima persen adalah pekerjaan penggantian jembatan Tallo lama.
 
Pembangunan jembatan Tallo lama rencananya dibangun paralel dengan pengoperasion jalan tol.
"Kita optimistis proyek ini diharapkan pengoperasian Agustus," ujarnya.
Pemantauan Tribun kemarin, tol berkonstruksi beton itu "telah berbentuk" layaknya sebuah jalan tol.
Mayoritas panjang ruas telah bisa digunakan. Infrastruktur penerangan telah dipasang dan penghijauan dengan pohon palm juga telah ditanam.
JTSE Makassar merupakan satu-satunya proyek jalan tol yang ditawarkan dalam Infrastructure Summit I 2005 yang berhasil direalisasikan.
Tol Sutami akan menghubungkan pusat Kota Makassar, pelabuhan ke Bandara Hasanuddin.
Jika tol tersebut selesai, waktu tempuh dari kota ke bandara kurang lebih hanya sembilan menit.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di kesempatan terpisah juga optimistis proyek JTSE akan memacu pertumbuhan aktivitas perdagangan.
"Dampak langsung tentunya pada aktivitas ekonomi, arus manusia, dan distribusi barang maupun komoditi akan semakin lancar," katanya.
JTSE merupakan salah satu infrastruktur di Makassar yang tengah dipacu pengerjaannya saat ini selain BandaraHasanuddin maupun pelebaran jalan poros Perintis Kemerdekaan.
Wilayah Tamalanrea-Biringkanaya juga akan menjadi kawasan pertumbuhan baru yang prospektif.
CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa juga berharap tol itu juga akan memperkuat posisi Makassar sebagai kota transit menuju wilayah Indonesia timur. "Pariwisata juga akan tumbuh," katanya.
Pembangunan Jalan Tol Seksi IV dicanangkan menjelang akhir 2005. Tol Sutami itu panjangnya 11,57 km dengan lebar 50 meter.
Perampungan jalan tol ini semula dijadwalkan selesai 1,5 tahun atau Mei 2008.
Pada awal pembangunan proyek telah menelan investasi senilai Rp 440 miliar.
Pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan tol saat itu diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jalan tol ini akan dilengkapi empat gerbang tol, 21 gardu tol, dan lima jembatan penyeberangan.
Bosowa akan mendapat masa konsesi penggunaan jalan tol selama 35 tahun dengan tarif awal yang disetujui sebesar Rp 400 per kilometer.


--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com

FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org

Usefull Links:

http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com