29 September 2007

PSM Makassar



sumber: www.tribun-timur.com
Minggu, 16-09-2007
Weekend ala Mantan Pemain PSM Makassar
Pemain PSM era 1984-1997, Herman Kadiaman
Berlibur Bareng Keluarga
SEJAK berprofesi sebagai asisten pelatih tim Arema Malang, akhir pekan bagi mantan pemain PSM, Herman Kadiaman, hanyalah di hari Minggu. Waktu ini benar-benar dimanfaatkan untuk bersama keluarganya.
Waktu tersebut dimanfaatkan untuk pergi berlibur ke daerah-daerah wisata. Karena saat ini, Herman bersama istri, Sandra, dan putra sematawayangnya, Harul (17), menetap di Malang, jadi tempat wisata yang sering ia datangi adalah yang ada di sekitar Kota Apel tersebut.
"Kalau akhir pekan biasanya saya sama keluarga pergi berlibur. Meskipun putra saya sudah besar, dia juga tetap suka ikut sama kami. Tempatnya yang ada di sekitar Malang. Biasanya di wilayah Brebes atau Payung," kata pria yang membela PSM sejak 1984 sampai 1997 tersebut.
Pemilihan tempat tersebut, cerita Herman, tergantung dari jenis tempat liburan yang ingin didatangi. Jika ingin ke pantai, maka ia ke Brebes. Namun, jika ingin menikmati suasana pegunungan seperti Malino, ia dan keluarga memilih Payung.
"Di Arema Malang, hari Sabtu sore saya masih melatih. Jadi biasanya kami pergi Minggu pagi pulang sore. Tapi kalau melatihnya Sabtu pagi, kami pergi Sabtu sore, menginap semalam, dan Minggu pulang," katanya.

Cari Oleh-oleh Saat Away
SEBAGAI pelatih sepakbola, tentu saja kerap Herman harus meninggalkan keluarganya untuk partai away di kandang lawan. Jika akhir pekan ia lewati di kota lain, kegiatan Herman adalah berjalan-jalan keliling kota bersama anggota tim untuk mencari oleh-oleh.
"Kalau lagi di tempat lain akhir pekan biasanya saya jalan-jalan sama pemain dan official. Tentu saja melihat-lihat keadaan kota dan juga mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke keluarga di rumah," cerita Herman.
Untuk wilayah Indonesia, pria kelahiran Makassar, 10 Januari 1968 ini sudah pernah hampir ke seluruh daerah. Bersama timnya, ia juga pernah sampai ke luar negri seperti Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand, untuk Piala Champion.

Mudik Sebulan Sekali
KARENA menetap di Malang, tentu saja Herman dan keluarga sangat rindu kampung halaman di Makassar. Untungnya, manajemen Arema Malang memberi kesempatan untuk mudik sekali setiap bulan ke Makassar.
"Kami yang bukan orang Malang diberi kesempatan untuk mudik satu bulan satu kali. Jadi, dimanfaatkan untuk pulang dan berjalan-jalan di Makassar," katanya.
Saat di Makassar selain bertemu dengan teman-teman dan keluarga, Herman sekeluarga kerap pergi berjalan-jalan ke mal.

Pemain PSM Tahun 1977-1980 Tony Ho
Akhir Pekan untuk Istirahat
SAAT akhir pekan bagi mantan pemain PSM di era 70-an Tony Ho, adalah waktu untuk beristirahat. Tinggal di rumah menjadi kegiatan yang paling sering dilakoni Tony, baik saat menjadi asisten pelatih PSM maupun kini saat menjadi asisten pelatih tim Arema Malang.
Menurut pria kelahiran Makassar, 8 april 1960 ini, kesehariannya kerap sangat padat oleh kegiatan tim, sehingga hari Minggu menjadi satu-satunya kesempatan untuk mengembalikan stamina tubuh dengan istirahat.
"Biasanya kalau hari Minggu saya tidur. Hari Minggu menjadi hari pembalasan. Saya bisa tidur sampai siang atau sampai sore. Atau kalau kondisi tubuh lagi benar-benar lelah bisa sampai malam," katanya.
Bagaimana dengan waktu untuk istrinya, Farida, dan putri sematawayangnya, Putriyana Damayanti Ho (10) di akhir pekan? "Mereka sudah mengerti. Biasanya kalau saya tidur kecapekan, mereka pergi berdua," tutur Tony.
Namun begitu, bukan berarti Tony tidak pernah menghabiskan waktu untuk istri dan anaknya. "Saya juga biasa pergi sama mereka. Tapi tidak sering. Paling jalan ke mal. Atau ngobrol dan main di rumah saja," ujarnya.
"Kalau tidak terlalu capek, saya juga biasa masak di akhir pekan. Saya bisa masak chinesse food. Waktu di Makassar biasa mengundang pemain ke rumah. Tapi kalau di Malang bersama keluarga saja," katanya.

Kunjungi Keluarga Saat Mudik
SETIAP satu bulan sekali Tony dan keluarga mendapat jatah kesempatan untuk pulang kampung ke Makassar. Tentu saja penggemar pallubasa ini tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan selalu mengajak keluarganya untuk pulang.
"Saat melatih, agar konsentrasi tidak pecah, saya mengajak istri dan anak untuk tinggal di Malang. Saat libur waktunya kita untuk pulang ke Makassar. Biasanya saya jalan-jalan keliling rumah keluarga dan teman," ujar Tony.
"Seperti sekarang saat libur satu minggu saya pulang ke Makassar. Saya sudah mengunjungi orangtua dan saudra-saudara saya. Tapi belum ke teman-teman di sini. Rencananya mau ketemu- ketemu mereka juga," tuturnya.

Tinggal di Hotel Saat Away
AKHIR pekan di daerah maupun negara orang, juga kerap dijalani oleh Tony. Biasanya, meskipun akhir pekan, Tony lebih memilih untuk tinggal di kamar hotel dibandingkan untuk jalan-jalan.
"Kita kan memberi pengarahan sama anak untuk jaga kondisi dan memprioritaskan pertandingan. Kan tidak bagus kalo kami meminta mereka tinggal tapi kami sendiri jalan-jalan. Jadi tinggal di hotel saja istirahat," ujarnya.
Bagaimana dengan oleh-oleh untuk keluarga? "Biasanya belanja di hari-hari terakhir. Atau biasanya sih kami beli di pedagang-pedagang yang ada di sekitar hotel," tuturnya. (iku)


PSM Makassar

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
PSM Makassar
PSM Makassar logo
Full name Persatuan Sepak bola Makassar
Nickname(s) Juku Eja (the Red Fish); Pasukan Ramang (Ramang Warrior)
Founded 1915
Ground Mattoangin Stadium
Makassar, Indonesia
Capacity 30,000
Chairman Ilham Arif Sirajuddin
League Liga Djarum Indonesia, Copa Indonesia
2006-07 Divisi Utama, 1st place in East division (half season)
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Home colours
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Away colours

PSM Makassar, founded in 1915, is a football club that plays in the Liga Indonesia. It is one of Indonesia's strongest football clubs, having won a title in 2000 and finishing runner-up three out of the past four seasons after that.

PSM is a one time Liga Indonesia champion. Right now, PSM is facing a serious financial problem. In Makassar, PSM is highly supported and even some of the local band made an album to help their team.

PSM has 24 groups of supporters, some of them are The Macz Man, Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pannampu, Kalumpang, dan Cumi-cumi).

PSM is one of the best team in Indonesia which has the best stability in performance. They almost always went to semi final of Liga Indonesia. PSM is also the team in first division which spent the most efficient in using money (spent only USD 800,000 and wont the 1st place of East area). PSM is also the only one team in Indonesia which has four international players which play in their national team (four of the Togo players play for Togo in World Cup qualification in Africa division).

Contents

[hide]

[edit] Achievements

  • Champions of Liga Indonesia 2000

[edit] First Team of second half season

No.
Position Player

Flag of Indonesia GK Syamsidar *

Flag of Indonesia GK Frenky Irawan

Flag of Indonesia GK Rolli Yasin

Flag of Indonesia GK M. Rahman

Flag of Togo DF Nomo Teh Marco *

Flag of Togo DF Lantame Ouadja *

Flag of Indonesia DF Faturrahman*

Flag of Indonesia DF Iqbal Samad*

Flag of Indonesia DF Handi Hamzah

Flag of Indonesia DF Muhammad Yusuf Hamzah

Flag of Indonesia MF Syamsul Bachri Chaeruddin*

Flag of Togo MF Ali Khaddafi*

Flag of Indonesia MF Irsyad Aras*

Flag of Indonesia MF Sardianata

Flag of Indonesia MF Aswan Asri

Flag of Indonesia MF Diva Tarkas

Flag of Indonesia FW Ahmad Amiruddin*

Flag of Paraguay FW Aldo Baretto*

Flag of Togo FW Saibou Badarou*

Flag of Indonesia FW Sigit Syahrial

Flag of Indonesia FW Febrianto Wijaya
  • = core team



[edit] Performance of PSM :

[edit] Liga Indonesia

[edit] Copa Indonesia


[edit] Asia Champion League

  • 2001 - Semi-finalist (in named of Asian Cup)
  • 2004 - Group Selection
  • 2005 - Group selection

No comments: