sumber: www.tribun-timur.com Minggu, 16-09-2007 |
Weekend ala Mantan Pemain PSM Makassar |
Pemain PSM era 1984-1997, Herman Kadiaman Berlibur Bareng Keluarga SEJAK berprofesi sebagai asisten pelatih tim Arema Malang, akhir pekan bagi mantan pemain PSM, Herman Kadiaman, hanyalah di hari Minggu. Waktu ini benar-benar dimanfaatkan untuk bersama keluarganya. |
Waktu tersebut dimanfaatkan untuk pergi berlibur ke daerah-daerah wisata. Karena saat ini, Herman bersama istri, Sandra, dan putra sematawayangnya, Harul (17), menetap di Malang, jadi tempat wisata yang sering ia datangi adalah yang ada di sekitar Kota Apel tersebut. "Kalau akhir pekan biasanya saya sama keluarga pergi berlibur. Meskipun putra saya sudah besar, dia juga tetap suka ikut sama kami. Tempatnya yang ada di sekitar Malang. Biasanya di wilayah Brebes atau Payung," kata pria yang membela PSM sejak 1984 sampai 1997 tersebut. Pemilihan tempat tersebut, cerita Herman, tergantung dari jenis tempat liburan yang ingin didatangi. Jika ingin ke pantai, maka ia ke Brebes. Namun, jika ingin menikmati suasana pegunungan seperti Malino, ia dan keluarga memilih Payung. "Di Arema Malang, hari Sabtu sore saya masih melatih. Jadi biasanya kami pergi Minggu pagi pulang sore. Tapi kalau melatihnya Sabtu pagi, kami pergi Sabtu sore, menginap semalam, dan Minggu pulang," katanya. Cari Oleh-oleh Saat Away SEBAGAI pelatih sepakbola, tentu saja kerap Herman harus meninggalkan keluarganya untuk partai away di kandang lawan. Jika akhir pekan ia lewati di kota lain, kegiatan Herman adalah berjalan-jalan keliling kota bersama anggota tim untuk mencari oleh-oleh. "Kalau lagi di tempat lain akhir pekan biasanya saya jalan-jalan sama pemain dan official. Tentu saja melihat-lihat keadaan kota dan juga mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke keluarga di rumah," cerita Herman. Untuk wilayah Indonesia, pria kelahiran Makassar, 10 Januari 1968 ini sudah pernah hampir ke seluruh daerah. Bersama timnya, ia juga pernah sampai ke luar negri seperti Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand, untuk Piala Champion. Mudik Sebulan Sekali KARENA menetap di Malang, tentu saja Herman dan keluarga sangat rindu kampung halaman di Makassar. Untungnya, manajemen Arema Malang memberi kesempatan untuk mudik sekali setiap bulan ke Makassar. "Kami yang bukan orang Malang diberi kesempatan untuk mudik satu bulan satu kali. Jadi, dimanfaatkan untuk pulang dan berjalan-jalan di Makassar," katanya. Saat di Makassar selain bertemu dengan teman-teman dan keluarga, Herman sekeluarga kerap pergi berjalan-jalan ke mal. Pemain PSM Tahun 1977-1980 Tony Ho Akhir Pekan untuk Istirahat SAAT akhir pekan bagi mantan pemain PSM di era 70-an Tony Ho, adalah waktu untuk beristirahat. Tinggal di rumah menjadi kegiatan yang paling sering dilakoni Tony, baik saat menjadi asisten pelatih PSM maupun kini saat menjadi asisten pelatih tim Arema Malang. Menurut pria kelahiran Makassar, 8 april 1960 ini, kesehariannya kerap sangat padat oleh kegiatan tim, sehingga hari Minggu menjadi satu-satunya kesempatan untuk mengembalikan stamina tubuh dengan istirahat. "Biasanya kalau hari Minggu saya tidur. Hari Minggu menjadi hari pembalasan. Saya bisa tidur sampai siang atau sampai sore. Atau kalau kondisi tubuh lagi benar-benar lelah bisa sampai malam," katanya. Bagaimana dengan waktu untuk istrinya, Farida, dan putri sematawayangnya, Putriyana Damayanti Ho (10) di akhir pekan? "Mereka sudah mengerti. Biasanya kalau saya tidur kecapekan, mereka pergi berdua," tutur Tony. Namun begitu, bukan berarti Tony tidak pernah menghabiskan waktu untuk istri dan anaknya. "Saya juga biasa pergi sama mereka. Tapi tidak sering. Paling jalan ke mal. Atau ngobrol dan main di rumah saja," ujarnya. "Kalau tidak terlalu capek, saya juga biasa masak di akhir pekan. Saya bisa masak chinesse food. Waktu di Makassar biasa mengundang pemain ke rumah. Tapi kalau di Malang bersama keluarga saja," katanya. Kunjungi Keluarga Saat Mudik SETIAP satu bulan sekali Tony dan keluarga mendapat jatah kesempatan untuk pulang kampung ke Makassar. Tentu saja penggemar pallubasa ini tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan selalu mengajak keluarganya untuk pulang. "Saat melatih, agar konsentrasi tidak pecah, saya mengajak istri dan anak untuk tinggal di Malang. Saat libur waktunya kita untuk pulang ke Makassar. Biasanya saya jalan-jalan keliling rumah keluarga dan teman," ujar Tony. "Seperti sekarang saat libur satu minggu saya pulang ke Makassar. Saya sudah mengunjungi orangtua dan saudra-saudara saya. Tapi belum ke teman-teman di sini. Rencananya mau ketemu- ketemu mereka juga," tuturnya. Tinggal di Hotel Saat Away AKHIR pekan di daerah maupun negara orang, juga kerap dijalani oleh Tony. Biasanya, meskipun akhir pekan, Tony lebih memilih untuk tinggal di kamar hotel dibandingkan untuk jalan-jalan. "Kita kan memberi pengarahan sama anak untuk jaga kondisi dan memprioritaskan pertandingan. Kan tidak bagus kalo kami meminta mereka tinggal tapi kami sendiri jalan-jalan. Jadi tinggal di hotel saja istirahat," ujarnya. Bagaimana dengan oleh-oleh untuk keluarga? "Biasanya belanja di hari-hari terakhir. Atau biasanya sih kami beli di pedagang-pedagang yang ada di sekitar hotel," tuturnya. (iku) |
PSM Makassar
From Wikipedia, the free encyclopedia
PSM Makassar | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Full name | Persatuan Sepak bola Makassar | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Nickname(s) | Juku Eja (the Red Fish); Pasukan Ramang (Ramang Warrior) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Founded | 1915 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Ground | Mattoangin Stadium Makassar, Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Capacity | 30,000 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Chairman | Ilham Arif Sirajuddin | ||||||||||||||||||||||||||||||||
League | Liga Djarum Indonesia, Copa Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||
2006-07 | Divisi Utama, 1st place in East division (half season) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
|
PSM Makassar, founded in 1915, is a football club that plays in the Liga Indonesia. It is one of Indonesia's strongest football clubs, having won a title in 2000 and finishing runner-up three out of the past four seasons after that.
PSM is a one time Liga Indonesia champion. Right now, PSM is facing a serious financial problem. In Makassar, PSM is highly supported and even some of the local band made an album to help their team.
PSM has 24 groups of supporters, some of them are The Macz Man, Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pannampu, Kalumpang, dan Cumi-cumi).
PSM is one of the best team in Indonesia which has the best stability in performance. They almost always went to semi final of Liga Indonesia. PSM is also the team in first division which spent the most efficient in using money (spent only USD 800,000 and wont the 1st place of East area). PSM is also the only one team in Indonesia which has four international players which play in their national team (four of the Togo players play for Togo in World Cup qualification in Africa division).
Contents[hide] |
[edit] Achievements
- Champions of Liga Indonesia 2000
[edit] First Team of second half season
- = core team
[edit] Performance of PSM :
[edit] Liga Indonesia
- 1994/1995 - 10th place in East area
- 1995/1996 - Runner-up
- 1996/1997 - Semi-finalist
- 1997/1998 - stopped
- 1998/1999 - Best 8
- 1999/2000 - CHAMPION
- 2001 - Runner-up
- 2002 - Semi-finalist
- 2003 - Runner-up
- 2004 - Runner-up
- 2005 - 2nd place in East area, Best 8 in Indonesia
- 2006 - 4th place East area, Best 8 in Indonesia
- 2007 - 1st place in East area (half season)
[edit] Copa Indonesia
- Copa Dji Sam Soe 2007 - Best 16 (waiting for next match)
[edit] Asia Champion League
[hide] Liga Indonesia 2007 | |
---|---|
Western Region |
No comments:
Post a Comment